tag:blogger.com,1999:blog-22814509858109298752024-02-18T18:56:05.205-08:00Dian PratiwiDian Indah Pratiwihttp://www.blogger.com/profile/08232178533937765378noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-2281450985810929875.post-35151004913235001892017-07-02T04:49:00.001-07:002017-07-02T04:49:46.756-07:00Pendidikan Anak Prasekolah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglcOd4Orw2HFDg43Hugm6fHazUjM_i8pb-Z6yvqFsNIpYLIamdQSIQrleqIb6kPomk0kUeemlDifQK_4P3FoVSgfo6wCdP8h59bWJTJCKwJyIRuNRxvdtj7nUOENDXW91TtvfM_IO7hm2w/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="286" data-original-width="400" height="228" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglcOd4Orw2HFDg43Hugm6fHazUjM_i8pb-Z6yvqFsNIpYLIamdQSIQrleqIb6kPomk0kUeemlDifQK_4P3FoVSgfo6wCdP8h59bWJTJCKwJyIRuNRxvdtj7nUOENDXW91TtvfM_IO7hm2w/s320/images.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Pengertian Anak Prasekolah</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Bervariasinya pemahaman para ahli pendidikan tentang pengertian pendidikan anak Prasekolah sehingga akan mengaburkan arah pembicaraan. Kajian ini mengarahkepada tinjauan Dr. Mansur tentang anak Prasekolah dari sudut pandang agama, darihasil pengkombinasian agama dan umum. Mansur, dalam landasannya untuk menjelaskan pengertian anak Prasekolah mengacu kepada The Nation Assocition for The Education of Young Childhood (NAEYC).</span><br /><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span><br /><a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Early Childhood adalah anak yang berusia sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Batasan ini seringkali dipergunakan untuk merujuk anak yang belum mencapai usia sekolah dan masyarakat menggunakanya sebagai tipe Prasekolah.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Mengenal Pendidikan Anak</span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Pendidikan pra sekolah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> adalah pendidikan yang diberikan kepada anak-anak balita sebelum masuk sekolah taman kanak-kanak atau pendidikan dasar pertama yaitu sekolah dasar (SD). Sistem pendidikan ini juga sering dinamakan dengan pendidikan usia dini atau PAUD. Sistem pendidikan pra sekolah ini pertama kali dikenal oleh masyarakat ketika mereka mulai menyadari arti pentingnya </span><a href="http://anakanak.net/mengapa-saya-harus-mengajarkan-bayi-saya-membaca.html" style="color: #888888; text-decoration-line: none;" title="mengapa saya harus mengajarkan bayi saya membaca"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">mendidik anak sejak dini</span></a><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">. Sehingga penyelenggaraannya juga lebih sering dilakukan oleh masyarakat sendiri melalui berbagai macam organisasi seperti PKK atau Lembaga Swadaya Masyarakat lain yang bergerak di bidang pendidikan.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Adapun tujuan utama dari pendidikan pra sekolah adalah untuk mengembangkan tingkat kecerdasan dan mental baik secara fisik dan rohani, serta membentuk <b>karakter anak</b> agar bisa mengatur perasaan emosi serta punya jiwa sosial yang tinggi. Sehingga ketika mereka masuk pada tingkat pendidikan dasar pertama, anak-anak bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan lebih mandiri.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Mendidik anak sejak dini memang memang perlu melibatkan masyarakat umum bukan sekedar menjadi tugas orangtua semata. Karena rentang usia antara nol hingga enam tahun adalah masa emas dimana otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat hingga mencapai 80%. Pada usia ini anak dengan mudah menyerap berbagai informasi melalui obyek yang dilihat dan diamati.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Namun pada usia ini pula anak belum bisa membedakan mana info yang baik dan yang tidak baik bagi mereka. Dan yang tidak boleh dilupakan, anak-anak ini ketika melakukan pengamatan tidak terbatas pada lingkup keluarganya saja, namun sudah mulai merambah pada lingkungan luar rumah. Dari sini sistem pendidikan pra sekolah untuk mendidik anak sejak dini yang diadakan akan punya peran yang penting.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sebab pendidikan pra sekolah atau PAUD akan mengajarkan pada anak untuk memilih mana info yang boleh dijadikan contoh dan info yang tidak boleh diserap. Sehingga mereka sudah bisa membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang merupakan pelanggaran serta tidak boleh ketika masuk pada pendidikan dasar pertama.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Adapun pelajaran yang diberikan pada sistem pendidikan pra sekolah tidak hanya melalui perkataan saja, namun justru lebih mementingkan pada bentuk-bentuk</span><a href="http://anakanak.net/permainan-mendidik-untuk-balita-anda.html" style="color: #888888; text-decoration-line: none;" title="permainan mendidik untuk balita anda"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">permainan edukatif</span></a><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> dan kandungan moral yang tinggi. Jadi anak tidak akan merasa terbebani dan tetap bisa melewati masa kanak-kanaknya yang penuh kegembiraan bersama teman-teman sebayanya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Pada perosesnya anak memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan berbagai kegiatan jasmani. Pada usia tiga tahun anak mampu melakukan berbagaigerkan-gerakan yang telah bagus, seperti melempar menaiki tangga dan berlari.Sebagai orang tua dan guru harus memiliki potensi untuk mendorong untuk perkembangan koqnitif dan motorik anak tersebut. Dengan demikian perlu adanya perencanaan pendidikan untuk anak Prasekolah sehingga kognitif dan motorik anak dapat terarahkan dengan baik.Untuk merancang pendidikan anak, para orang tua dan guru perrlu berpikir agar tidak terlalu banyak menuntut keterampilan di luar kemampuan anak. Setiap harianak-anak membutuhkan latihan kegiatan jasmani yang disertai kebugaran danaktivitas yang tinggi, tetapi kecendrungan anak saat ini lebih banyak melakukankegiatan pasif seperti menonton atau duduk diam di bangku atau kursi.Dengan demikian perencaan yang harus dilakukan guru dan orang tua untuk mendorong perkembangan jasmani anak-anak antara lain:</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 24px;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 24px;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">menyediakan fasilitas yang merangsang pergerakan motorik kasar dan halus.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Keteraturan dan Ketidak Teraturan Perkembangan Anak Prasekolah</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Dari konsepnya guru mempunyai kecenderungan memperlakuklan anak didiknyadengan perlakukan rata-rata atau sedikit di atas rata-rata. Walaupun ada di antaranyaguru yang sedikit menyimpang, akan tetapi dalam beberapa hal masih dapat diterima.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 24px;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Perbedaan yang ada di antara anak-anak biasanya adalah dalam betuk budaya, bahasa, sosial dan perbedaan atau kelainan yang ditemukan.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 24px;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">perbedaan budaya, setiap kelompok manusia di dalam suatu masyrakat mempunyai nilai budaya yang khas sifatnya. Budaya dapat diartikan sebagaisikap dan tigkah laku yang telah dipelajari dan dimiliki sekelompok orang.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 24px;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">perbedaan bahasa, jika anak bebeda dari segi budaya maka seringkali mereka juga berbeda dari segi bahasa yang dipergunakan. Misalnya anak memiliki kemampuan retorika berbahasa indonesia yang berbeda, ini juga dapatmenyebabkan anak menjadi malu dan terhambat perkembangan sosialnya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 24px;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">perbedaan kelas sosial ekonomi, dari hasil penelitian ditemukan bahawa ada perbedaan yang sagat signifikan dalam tugas akademik antara anak yang berasal dari keluarga kurang mampu dengan anak dari keluarga yang lebihmampu. Perbedaan ini pada dasarnya bukan berasal dari keturunan (heraditas),namun sering dikatakan dengan pengaruh lingkungan.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><a href="http://www.duniapsikologi.com/ciri-ciri-anak-prasekolah-atau-tk/" style="color: #888888; text-decoration-line: none;" title="Ciri-ciri Anak Prasekolah atau TK"><b><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Ciri-ciri Anak Prasekolah atau TK</span></b></a><b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<a href="http://www.duniapsikologi.com/ciri-ciri-anak-prasekolah-atau-tk/" style="color: #888888; text-decoration-line: none;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Ciri Anak Prasekolah atau TK</span></a><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> – Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial, dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi.</span><a href="http://www.duniapsikologi.com/tugas-tugas-perkembangan-anak/" style="color: #888888; text-decoration-line: none;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Perkembangan sosial anak</span></a><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap</span><a href="http://www.duniapsikologi.com/definisi-kompetensi-sosial/" style="color: #888888; text-decoration-line: none;" title="Baca juga : Kompetensi Sosial, Definisi dan Pengertiannya"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">anak</span></a><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma- norma kehidupan bermasyarakat.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Dalam proses perkembanganya ada ciri-ciri yang melekat dan menyertai </span><a href="http://www.duniapsikologi.com/masa-periodisasi-anak/" style="color: #888888; text-decoration-line: none;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">periode anak</span></a><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> tersebut. Menurut Snowman (1993 dalam Patmonodewo, 2003) mengemukakan ciri-ciri </span><a href="http://www.duniapsikologi.com/perlukah-anak-bermain/" style="color: #888888; text-decoration-line: none;" title="Baca juga : Perlukah Anak Bermain? "><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">anak</span></a><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> prasekolah (3-6 tahun) yang biasanya ada TK. <i>Ciri-ciri </i></span><a href="http://www.duniapsikologi.com/tugas-tugas-perkembangan-anak/" style="color: #888888; text-decoration-line: none;" title="Baca juga : Tugas-Tugas Perkembangan Anak "><i><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">anak</span></i></a><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;"> TK dan prasekolah</span></i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> yang dikemukakan meliputi <b>aspek fisik</b>, <b>sosial</b>, <b>emosi </b>dan<b>kognitif</b>.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Ciri Fisik Anak Prasekolah Atau TK</span></b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 3.3pt; text-align: justify; text-indent: 32.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya. Anak prasekolah umumnya aktif. Mereka telah memiliki penguasaan atau kontrol terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup, seringkali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup. Jadwal aktivitas yang tenang diperlukan anak.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Ciri Sosial Anak Prasekolah atau TK</span></b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat berganti, mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar. Parten (1932) dalam<i>social participation among praschool children</i> melalui pengamatannya terhadap anak yang bermain bebas di sekolah, dapat membedakan beberapa tingkah laku sosial:</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Tingkah laku unoccupied anak tidak bermain dengan sesungguhnya. Ia mungkin berdiri di sekitar anak lain dan memandang temannya tanpa melakukan kegiatan apapun.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Bermain soliter anak bermain sendiri dengan menggunakan alat permainan, berbeda dari apa yang dimainkan oleh teman yang berada di dekatnya, mereka berusaha untuk tidak saling berbicara.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Tingkah laku onlooker anak menghasilkan tingkah laku dengan mengamati. Kadang memberi komentar tentang apa yang dimainkan anak lain, tetapi tidak berusaha untuk bermain bersama.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">d)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Bermain pararel anak-anak bermain dengan saling berdekatan, tetapi tidak sepenuhnya bermain bersama dengan anak lain, mereka menggunakan alat mainan yang sama, berdekatan tetapi dengan cara tidak saling bergantung.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">e)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Bermain asosiatif anak bermain dengan anak lain tanpa organisasi. Tidak ada peran tertentu, masing-masing anak bermain dengan caranya sendiri-sendiri.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">f)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Bermain Kooperatif anak bermain dalam kelompok di mana ada organisasi. Ada pemimpinannya, masing-masing anak melakukan kegiatan bermain dalam kegiatan, misalnya main toko-tokoan, atau perang-perangan.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Ciri Emosional Anak Prasekolah atau TK</span></b><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 3.3pt; text-align: justify; text-indent: 32.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Anak TK cenderung mngekspreseikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan perhatian guru.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Ciri Kognitif Anak Prasekolah atau TK</span></b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari mereka senang berbicara, khususnya dalam kelompoknya, sebaiknya anak diberi kesempatan untuk berbicara, sebagian dari mereka dilatih untuk menjadi pendengar yang baik.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat, kesempatan, mengagumi dan kasih sayang. Ainsworth dan Wittig (1972) serta Shite dan Wittig (1973) menjelaskan cara mengembangkan agar anak dapat berkembang menjadi kompeten dengan cara sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Tunjukkan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan kesempatan dalam banyak hal.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Berikan kesempatan dan</span><a href="http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/" style="color: #888888; text-decoration-line: none;" title="Baca juga : Pengertian Motivasi"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">dorongan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> maka untuk melakukan berbagai kegiatan secara mandiri.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -20.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Doronglah anak agar mau mencoba mendapatkan ketrampilan dalam berbagai tingkah laku.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -20.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Tentukan batas-batas tingkah laku yang diperbolehkan oleh lingkungannya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -20.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kagumilah apa yang dilakukan anak.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -20.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">d)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sebaiknya apabila berkomunikasi dengan anak, lakukan dengan hangat dan dengan ketulusan hati.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">C.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">APA YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK DETEKSI DINI OBSERVASI</span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Proses memperhatikan seorang anak metakukan kegiatan tanpa mencampuri<br />kegiatan anak tersebut.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">PEDOMAN OBSERVASI (Children's Resources International, 1997)</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Tentukan waktu untuk mengamati perilaku anak. Misal: 15 menit pada saat anak bermain.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Yang diamati adalah peritaku anak yang dapat dilihat</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Deskripsikan peritaku secara akurat dan rinci sesuai fakta yang teramati Misal: Abet masuk ke kelas dan langsung bercerita kepada temannya bahwa ia memiliki dinosaurus yang kecil dan lucu di rumahnya. Ketika temannya mengatakan bahwa ia berbohong Adam terus menyampaikan bahwa dinosaurusnya adatah binatang peliharaannya yang baru dan mengatakan:'kalau tidak percaya kamu tanya papa saya'.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Tidak metakukan penafsiran atau interpretasi subjektif dalam deskripsi perilaku (yang dipikir atau dirasa terjadi), misalnya: 'Eni malas' 4 'Eni tidak metakukan instruksi guru setiap kati guru meminta siswa untuk mengerjakan sesuatu dan Eni lebih memilih untuk tidur‑tiduran di bangku nya'.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Buat catatan untuk mendokumentasikan hasil observasi.<br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">PERILAKU YANG DIAMATI (Children's Resources International, 1997):</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: #fff9ee; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 15.84px; line-height: 23.76px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Bagaimana anak bereaksi terhadap hal‑hal rutin. Bagaimana anak berperilaku pada saat perpindahan dari satu kegiatan ke kegiatan lain, periode tenang dan periode aktif, periode kegiatan kelompok dan periode kegiatan perorangan. Amati anak saat berpisah dengan orangtua, makan, menggunakan toilet, berpakaian, mencuci tangan, dan beristirahat.</span></div>
Dian Indah Pratiwihttp://www.blogger.com/profile/08232178533937765378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2281450985810929875.post-44120680008393061222017-07-02T04:36:00.000-07:002017-07-02T04:36:34.488-07:00Pengelolaan Kelas<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 14pt; line-height: 21.4667px;">PROSEDUR DAN TEKNIK PENGELOLAAN KELAS</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 14pt; line-height: 21.4667px;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 14pt; line-height: 21.4667px;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-left: 0cm; text-indent: -1cm;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 14pt; line-height: 21.4667px;">A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Pengertian Prosedur pengelolaan kelas</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 14pt; line-height: 21.4667px;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 5pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"> Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:1092), prosedur adalah cara mengerjakan suatu pekerjaan menurut tingkat-tingkatnya. Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 5pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">Yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 5pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Sedangkan <b>Prosedur pengelolaan kelas</b> merupakan<i>serangkaian langkah kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang optimal serta mempertahankan kondisi optimal tersebut supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 5pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Istilah prosedur itu sendiri mengandung arti sebagai suatu cara atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah dientukan.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Prosedur pengelolaan kelas</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Dalam pengelolaan kelas harus dilaksanakan dengan prosedur tertentu, yang mana prosedur ini merupakan langkah yang dilalui guru dalam kegiatan belajar mengajar, paling tidak akan mengarahkan proses pengelolaan kelas yang lebih terarah dan teratur. Untuk itu terdapat dua prosedur pengelolaan kelas, yaitu prosedur bersifat <i>Preventif</i>(pencegahan), dan prosedur yang bersifat <i>Kuratif </i>(penyembuhan).</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 7pt; line-height: 10.7333px;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Prosedur <i>Preventif </i>(pencegahan)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Merupakan mencegah suatu tindakan sebelum adanya penyimpangan khususnya didalam kelas agar tidak mengganggu proses belajar mengajar. Prosedurnya antara lain:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Peningkatan kesadaran diri sebagai guru, sehingga guru dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang merupakan modal dasar dalam melaksanakan tugasnya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Peningkatan kesadaran pada siswa, sehingga siswa dapat meningkatkan kesadaran serta dapat menghindarkan diri peserta didik dari sikap yang tidak terpuji, seperti sikap malas, sikap mudah putus asa, mudah ,marah, mudah kecewa, mudah tertekan oleh peraturan sekolah dan sebagainya. Selain itu, guru juga sebaiknya memperhatikan kebutuhan, keinginan dan memberikan dorongan pada siswanya, menciptakan suasana saling pengertian, saling menghormati dan rasa keterbukaan antara guru dan siswa.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Sikap polos dan tulus dari guru, sehingga guru dapat mempengaruhi lingkungan belajar siswa. Karena tingkah laku, cara menyikapi dan tindakan guru merupakan stimulus yang akan direspon oleh para siswa.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">d)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan. Sebaiknya guru dapat mengidentifikasi tingkah laku siswa yang menyimpang baik bersifat individual maupun kelompok, atau bahkan penyimpangan yang disengaja. Dan juga guru sebaiknya belajar dari berbagai pengalaman guru-guru lainnya yang gagal ataupu yang berhasil, untuk mencari alternatif yang bervariasi dalam menangani berbagai persoalan pengelolaan kelas.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">e)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Menciptakan kontrak sosial. Yaitu sebuah daftar aturan atau kontrak, tata tertib beserta sanksinya yang mengatur kehidupan di kelas yang mana harus disetujui oleh guru dan siswa.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Prosedur <i>Kuratif </i>(Penyembuhan)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"> merupakan tindakan tingkah laku yang menyimpang yang sudah terlanjur terjadi agar penyimpangan tersebut tidak berlarut-Iarut dan mengembalikannya dalam kondisi yang menguntungkan bagi berlangsungnya proses belajar.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Adapun langkah-langkahnya yaitu:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 0cm 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Mengidentifikasi masalah, gunanya untuk mengenal dan mengetahui masalah-masalah pengelolaan kelas.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 0cm 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Menganalisis masalah, guru menganalisis penyimpangan siswqa dan menyimpulkanlatar belakang dan sumber-sumber dari penyimpangan, selanjutnya menentukan alternatif penanggulangannya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 0cm 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Menilai alternatif pemecahaan, guru menilai alternatif pemecahan yang sesuai, kemudian memilih alternatif pemecahan yang dianggap sudah tepat serta melaksanakannya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 0cm 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">d)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Mendapatkan balikan, guru melakukan kilas balik agar alternatif pemecahan yang dipilih tadi sesuai target yang sudah direncanakan. Dengan cara guru membentuk pertemuan dengan peserta didiknya untuk perbaikan dan kepentingan siswa dan sekolah, semata-mata untuk kepentingan bersama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"> prosedur kelas harus dimonitor dengan baik. Guru juga harus berespons kepada hampir setiap penyimpangan peraturan atau prosedur. Ketika guru mengumumkan bahwa kelas atas siswa individu tidak benar mengikuti prosedur, pendekatan terbaik adalah untuk meminta siwa menetapkan prosedur yang benar dan kemudian mempraktikkannya.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-left: 0cm; text-indent: -1cm;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">C.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Teknik pengelolaan kelas</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> Teknik mengelola kelas adalah teknik dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang optimal guna terjadinya proses belajar-mengajar yang serasi dan efektif. Guru perlu menguasai teknik ini agar dapat :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: normal; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu maupun klasikal dalam berperilaku sesuai dengan tata tertib serta aktifitas yang sedang berlangsung</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: normal; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Menyadari kebutuhan siswa serta</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: normal; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Memberikan respon tang efektif terhadap perilaku siswa.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-left: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Adapun tehnik-tehniknya sebagai berikut:</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Tehnik mendekati</span></i><b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">. </span></b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Bila seorang siswa mulai bertingkah, satu teknik yang biasanya efektif yaitu teknik mendekatinya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Teknik memberikan isyara<b>t</b></span></i><b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">.</span></b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"> Apabila siswa berbuat kenakalan kecil, guru dapat memberikan isyarat bahwa ia sedang diawasi isyarat tersebut dapat berupa petikan jari, pandangan tajam, atau lambaian tangan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Teknik mengadakan humor</span></i><b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">.</span></b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"> Jika insiden itu kecil, setidaknya guru memandang efek saja, dengan melihatnya secara humoristis, guru akan dapat mempertahankan suasana baik, serta memberikan peringatan kepada si pelanggar bahwa ia tahu tentang apa yang akan terjadi.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Teknik tidak mengacuhkan</span></i><b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">. </span></b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Untuk menerapkan cara ini guru harus lues dan tidak perlu menghukum setiap pelanggaran yang diketahuinya. Dalam kasus-kasus tertentu, tidak mengacuhkan kenakalan justru dapat membawa siswa untuk di perhatikan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Teknik menghimbau</span></i><b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">. </span></b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Kadang-kadang guru sering mengatakan, “harap tenang”. Ucapan tersebut adakalanya membawa hasil; siswa memperhatikannya. Tetapi apabila himbauan sering digunakan mereka cenderung untuk tidak menggubrisnya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 5pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"> Dalam pengelolaan kelas, guru juga bisa melakukan: pengorganisasian kelas, melakukan kegiatan komunikasi, kegiatan monitoring dan seperti apa ketika menyampaikan pembelajarannya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt 55.5pt; text-align: justify; text-indent: -19.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Pengorganisasian kelas, antara lain:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt 91.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Mengatur tempat duduk, sehingga memudahkan siswa memandang ataupun berpindah.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt 91.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Membuat jadwal harian dan mendiskusikannya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt 91.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Siswa diberi janji sampai guru memaparkan secara jelas kegiatan yang akan datang.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt 91.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">d)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Mendorong siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar untuk tidak mengerjakan tugas-tugas siswa lainnya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt 91.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">e)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Menetapkan kegiatan rutin untuk mengumpulkan pekerjaan rumah</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt 91.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">f)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Melakukan kompetisi kelompok untung merangsang transisi yang lebih banyak lagi.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt 55.5pt; text-align: justify; text-indent: -19.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Kegiatan komunikasi</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt 55.5pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"> Dalam kegiatan komunikasi ini dapat berupa Sending skills, keterampilan-keterampilan yang disampaikan kepada siswa, seperti: melakukan perjanjian dengan segera, berbicara langsung dengan siswa, berbicara dengan santun. Dan juga dapat berupa Receiving skills, bentuk keterampilan yang diterimakan kepada siswa yang terdiri dari: tidak menilai apa yang didengar tetapi bersifat empatik, agar membuat pendengar jelas upayakan aktif dan reflektif dalam mendengar, lakukan tatap muka dan selalu memperhatikan informasi nonverbal, sarankan kepemimpinan yang kuat dengan menggunakan gesture, ekspresi wajah dan gerakan badan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt 55.5pt; text-align: justify; text-indent: -19.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Kegiatan monitoring</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt 91.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Tangani secara tenang dan cepat apabila terdapat perilaku siswa yang mengganggu di kelas.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt 91.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Ingatkan kembali kepada siswa tentang prosedur dan aturan kelas.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt 91.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Ciptakan agar siswa patuh terhadap prosedur dan aturan kelas.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt 91.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">d)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Berikan penjelasan terhadap siswa bahwa akibat gangguan tersebut akan mendapatkan konsekuensi khusus.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt 91.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">e)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Lakukan konsekuensi untuk kelainan perilaku siswa secara konsisten.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin: 0cm 0cm 5pt 91.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">f)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Adakalanya terdapat satu atau dua siswa yang mengganggu kelas, upayakan siswa lainnya tetap fokus terhadap tugas.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #f6fdf9; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15.84px; margin-bottom: 5pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 18.4px;"> Dalam menyampaikan pembelajaran, guru biasanya melibatkan siswa dalam menilai pekerjaannya maupun kegiatan pembelajaran, mengajukan pertanya’an dan berikan waktu untuk berpikir sebelum disuruh menjawab, serta memberikan semangat, ciptakan antisipasi dan lakukan berbagai kegiatan yang meningkatkan minat dan motivasi siswa</span>.</div>
<div>
<br /></div>
Dian Indah Pratiwihttp://www.blogger.com/profile/08232178533937765378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2281450985810929875.post-60256852839735061272017-07-02T04:24:00.000-07:002017-07-02T04:24:44.539-07:00Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (PABK)<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 24.48px; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 0px; position: relative;">
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji6Ck_qJlyO3mA48976i_kgEfcqyUdC892aaxY65hGfn0SDyUCXEYWTfxwzbf28jnb84l-3HijwaudKYGQ6Ti8D-MR894PNopF47KwuedUiSYkLVBZpacpASwrUHgxz2WjLjPfhfUABNtV/s1600/Sikap+Inklusif.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="268" data-original-width="400" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji6Ck_qJlyO3mA48976i_kgEfcqyUdC892aaxY65hGfn0SDyUCXEYWTfxwzbf28jnb84l-3HijwaudKYGQ6Ti8D-MR894PNopF47KwuedUiSYkLVBZpacpASwrUHgxz2WjLjPfhfUABNtV/s320/Sikap+Inklusif.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div class="post-header" style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 1.6; margin: 0px 0px 1.5em;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-9087636726721264804" itemprop="articleBody" style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 1.3; position: relative; width: 300px;">
<div class="MsoNormal">
Pelajar yang tidak biasa(exceptional) adalah anak-anak yang mengalami gangguan atau keterbatasan dan anak-anak yang berbakat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 14pt; line-height: 21.4667px;">Siapakah anak yang menderita ketidakmampuan?</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ketidakmampuan(<i>disability) </i>dan cacat(<i>handicap</i>) merupakan istilah yang dapat dipakai bersama-sama, tetapi mengandung makna yang berbeda. <i>Disability </i>adalah keterbatasan atau ketidakmampuan personal yang membatasi pelaksanaan fungsi seseorang. <i>Handicap</i> adalah kondisi yang dihubungkan dengan orang yang menderita ketidakmampuan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Para pendidik lebih sering menggunakan istilah “children with disabilities” (anak-anak yang menderita gangguan/ketidakmampuan) dibandingkan dengan istilah “disabled children” (anak tidak mampu/cacat). Tujuannya adalah untuk menekankan pada anaknya bukan pada ketidakmampuannya. Anak-anak yang menderita ketidakmampuan tidak lagi disebut sebagai “<i>handicapped</i>”, walaupun handicapping condition masih digunakan untuk mendeskripsikan hambatan belajar dan fungsi dari seseorang yang mengalami ketidakmampuan. Misalnya anak-anak yang menggunakan kursi roda tidak memiliki akses yang memadai untuk ke kamar mandi atau transportasi, disebut sebagai handicapping condition.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ketidakmampuan dan gangguan dikelompokkan sebagai berikut:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Gangguan organ indera<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Gangguan fisik<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Gangguan bicara dan bahasa<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Gangguan belajar(<i>learning disorder</i>)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span><i>Attention deficit hyperactivity disorder</i><o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Gangguan emosional dan perilaku<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18.4px;">Gangguan Indera<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b>1. Gangguan Penglihatan/Tunanetra<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
a. kebanyakan dianjurkan memakai kacamata karena low vision.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
b. buta secara edukasional/”educationally blind”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b>2. Gangguan Pendengaran/Tunarunggu<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
Anak-anak yang tuli secara lahir atau menderita tuli saat anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan berbicara dan bahasa.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Masalah pendengaran memiliki dua pendekatan:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
a. pendekatan oral antara lain menggunakan gerak bibir, speech reading dan sejenisnya<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
b. pendekatan manual adalah seperti bahasa isyarat dan mengeja jari.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Beberapa kemajuan medis dan teknologi dapat meningkatkan kemampuan belajar yang mengalami masalah pendengaran yaitu:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Pemasangan cochlear dengan prosedur pembedahan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Menempatkan semacam alat di telinga<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Sistem hearing aids dan amplifikasinya<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Perangkat telekomunikasi, teletypewriter-telephone,dan radiomall<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b>3. Gangguan Fisik<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
a. gangguan ortopedik- gangguan ortopedik biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di otot, tulang, atau sendi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
b. cerebral palsy- gangguan yang berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh sangat lemah dan goyah(<i>shaking</i>), atau bicaranya tidak jelas.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
c. gangguan kejang-kejang(<i>seizure</i>)- Jenis yang kerap kali dijumpai adalah epilepsi, yaitu gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang. Epilepsi muncul dalam beberapa bentuk berbeda. Bentuk yang paling umum adalah <i>absent seizures</i>, anak yang memiliki kejang-kejang dalam durasi singkat, tetapi bisa terjadi beberapa kali hingga ratusan kali dalam sehari. Bentuk epilepsy lainya adalah <i>tonic-clonic</i>. Anak akan kehilangan kesadaran dan menjadi kaku, gemetar dan bertingkah aneh. Bila parah, hal ini akan berlangsung selama tiga-empat menit.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
d. Retardasi Mental- kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ dibawah 70) dan sulit beradaptasi pada lingkungan sehari-hari. Tipe retardasi mental:<o:p></o:p></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none;"><tbody>
<tr><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
Tipe retardasi mental<o:p></o:p></div>
</td><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
Rentang IQ<o:p></o:p></div>
</td><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
Persentase<o:p></o:p></div>
</td></tr>
<tr><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
Ringan<o:p></o:p></div>
</td><td style="border-bottom: 1pt solid windowtext; border-left: none; border-right: 1pt solid windowtext; border-top: none; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
55-70<o:p></o:p></div>
</td><td style="border-bottom: 1pt solid windowtext; border-left: none; border-right: 1pt solid windowtext; border-top: none; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
89<o:p></o:p></div>
</td></tr>
<tr><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
Moderate<o:p></o:p></div>
</td><td style="border-bottom: 1pt solid windowtext; border-left: none; border-right: 1pt solid windowtext; border-top: none; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
40-54<o:p></o:p></div>
</td><td style="border-bottom: 1pt solid windowtext; border-left: none; border-right: 1pt solid windowtext; border-top: none; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
6<o:p></o:p></div>
</td></tr>
<tr><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
Berat<o:p></o:p></div>
</td><td style="border-bottom: 1pt solid windowtext; border-left: none; border-right: 1pt solid windowtext; border-top: none; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
25-39<o:p></o:p></div>
</td><td style="border-bottom: 1pt solid windowtext; border-left: none; border-right: 1pt solid windowtext; border-top: none; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
4<o:p></o:p></div>
</td></tr>
<tr><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
Parah<o:p></o:p></div>
</td><td style="border-bottom: 1pt solid windowtext; border-left: none; border-right: 1pt solid windowtext; border-top: none; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<25<o:p></o:p></div>
</td><td style="border-bottom: 1pt solid windowtext; border-left: none; border-right: 1pt solid windowtext; border-top: none; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
1<o:p></o:p></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
Akan tetapi, kategorisasi berdasarkan skala ini bukan prediktor yang sempurna. Dilakukan sistem klasifikasi baru yang dibagi berdasarkan level dukungan.<o:p></o:p></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none;"><tbody>
<tr><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
Intermittent<o:p></o:p></div>
</td><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
Dukungan diberikan “saat dibutuhkan”. Individu mungkin membutuhkan dukungan episodic atau dukungan jangka pendek selama transisi dalam kehidupannya. Dukungan ini mungkin diberikan dalam intesitas yang rendah atau tinggi.<o:p></o:p></div>
</td></tr>
<tr><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
Limited<o:p></o:p></div>
</td><td style="border-bottom: 1pt solid windowtext; border-left: none; border-right: 1pt solid windowtext; border-top: none; padding: 0in 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
Dukungan cukup intens dan relative konsisten dari waktu ke waktu. Dukungan dibatasi dengan waktu (time-limited) tetapi tidak diselingi jeda. Membutuhkan lebih sedikit staf dan biaya.<o:p></o:p></div>
</td></tr>
<tr><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
Extensive<o:p></o:p></div>
</td><td style="border-bottom: 1pt solid windowtext; border-left: none; border-right: 1pt solid windowtext; border-top: none; padding: 0in 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
Dukungan diberikan secara regular(misalnya setiap hari) setidaknya dalam beberapa setting dan tidak dibatasi waktu.<o:p></o:p></div>
</td></tr>
<tr><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
Pervasive<o:p></o:p></div>
</td><td style="border-bottom: 1pt solid windowtext; border-left: none; border-right: 1pt solid windowtext; border-top: none; padding: 0in 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
Dukungan yang diberikan secara terus menerus/konstan, sangat intens, dan diberikan pada hampir semua situasi. Bentuk dukungannya seumur hidup.<o:p></o:p></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
Bentuk yang paling umum dari retardasi mental adalah down syndrome. Down Syndrome- bentuk retardasi mental yang ditransmisikan secara genetic sebagai akibat adanya kromosom ekstra(kromosom ke-47).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Fragile X Syndrome- bentuk retardasi mental yang ditransmisikan secara genetik sebagai akibat dari kromoson X yang tidak normal.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Fetal alcohol syndrome- serangkaian ketidaknormalan, termasuk retardasi mental dan ketidaknormalan wajah, yang menimpa anak dari ibu yang suka minum minuman alkohol selama masa kehamilan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b>4. Ganggu Bicara dan Bahasa</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sejumlah masalah problem bicara(seperti gangguan artikulasi, gangguan suara, dan gangguan kefasihan) dan problem bahasa (kesulitan untuk menerima informasi dan bahasa ekspresif).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
- gangguan artikulasi- problem dalam melafalkan suara secara benar.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
- gangguan suara- gangguan dalam menghasilkan ucapan, yakni ucapan yang keras, kencang, terlalu keras terlalu tinggi, atau terlalu rendah nadanya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
- gangguan kefasihan- gangguan yang disebut sebagai gagap.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
- gangguan bahasa- kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak. Gangguan ini mencakup tiga kesulitan yaitu: kesulitan menyusun pertanyaan untuk memperoleh informasi yang diharapkan, kesulitan memahami dan mengikuti perintah lisan, kesulitan mengikuti percakapan, terutama ketika percakapan itu berlangsung cepat dan kompleks.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
- bahasa reseptif- resepsi dan pemahaman bahasa. Anak-anak yang menderita gangguan pada bahasa reseptif akan kesulitan menerima informasi yang menyebabkan anak kelihatan cuek atau bengong saja.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
- bahasa ekspresif- kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikn pikiran dan berkomunikasi dengan orang lain. Ada beberapa ciri anak yang menderita gangguan bahasa ekspresif oral, yaitu:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
1. mereka mungkin tampak malu dan menarik diri, dan punya problem dalam berinteraksi secara sosial.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
2. mereka mungkin menunda memberi jawaban<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
3. mereka mungkin kesulitan menemukan kata yang tepat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
4. pemikiran mereka mungkin ruwet dan tidak tertata, sehingga memusingkan pendengarnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
5. mereka mungkin menghilangkan bagian integral dari suatu kalimat atau informasi yang dibutuhkan untuk pemahaman.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b>5. Gangguan Belajar(<i>learning disability</i>)<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
Anak-anak yang yang menderita gangguan belajar: (1) punya kecerdasan normal atau di atas normal; (2) kesulitan dalam setidaknya satu mata pelajaran atau, biasanya beberapa mata pelajaran; dan (3) tidak memiliki problem atau gangguan lain, seperti retardasi mental, yang menyebabkan kesulitan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dyslexia- kerusakan berat dalam kemampuan membaca dan mengeja.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Tingkat gangguan belajar anak-anak sangat bervariasi. Meningkatkan kemampuan anak yang mengalami masalah dalam belajar ini adalah tugas sulit dan umumnya membutuhkan intervensi intensif agar mereka mampu memberikan hasil yang baik.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Identifikasi. Pertama, diagnosis anak-anak yang mengalami gangguan belajar, terutama dalam bentuk ringan sangat sulit.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Strategi Intervensi. Banyak intervensi difokuskan pada upaya meningkatkan kemampuan membaca si anak.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Berikut adalah <i>teaching strategies</i> dengan anak yang memiliki gangguan belajar.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
1. Perhatikan kebutuhan anak penderita gangguan belajar saat memberi pembelajaran.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
2. Sediakan akomodasi untuk ujian dan penugasan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
3. Buat modifikasi. Misalnya anak-anak yang lain harus memberikan laporan tertulis sedangkan anak yang berkebutuhan khusus boleh memberikan laporan secara lisan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
4. Tingkatkan keterampilan organisasional dan belajar.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
5. Ajarkan keterampilan membaca dan menulis.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 14pt; line-height: 21.4667px;">Attention Deficit Hyperactivity Disorder<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
Attention Deficit Hyperacitivity Disorder(ADHD) adalah ketidakmampuan dimana anak secara konsisten menunjukkan satu atau lebih ciri-ciri berikut: (1) kurang perhatian; (2) hiperaktif: dan (3) impulsif.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Gangguan Perilaku dan Emosional adalah masalah serius dan terus-menerus berkaitan dengan hubungan agresi, depresi dan ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik sosio-emosional.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Perilaku Agresif di luar kontrol. Anak-anak yang digolongkan yang memiliki gangguan emosional serius dan melakukan tindakan yang mengganggu, agresif, membangkang, atau membahayakan, biasanya akan dikeluarkan dari sekolah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Depresi, kecemasan dan ketakutan. Depresi adalah jenis gangguan mood di mana pengidapnya merasa dirinya tidak berharga sama sekali<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 14pt; line-height: 21.4667px;">Isu Pendidikan yang Berkaitan dengan anak yang menderita ketidakmampuan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
Ketentuan hukum telah menyatakan bahwa sekolah harus melayani semua anak yang mengalami gangguan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Aspek Hukum<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
Pada pertengahan 1960-an dan 1070-an, anggota dewan perwakilan, pengadilan federal dan kongres AS mengakui hak anak yang menderita gangguan untuk mendapatkan pendidikan khusus. Sebelum masa itu, banyak anak-anak yang menderita gangguan tidak diperbolehkan untuk masuk sekolah dan tidak dilayani semestinya. Pada 1975, Kongres mengesahkan Public Law 94-142, Education for All Handicaped Children Act, yang mensyaratkan agar semua murid dengan ketidakmampuan ini diberi pendidikan tepat dan gratis.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Individual with Disabilities Education Act(IDEA)- pada 1990, Public Law 94-142 diganti menjadi IDEA. IDEA menetapkan mandate luas untuk pelayanan bagi semua anak penderita ketidakmampuan. Mandat ini mencakup evaluasi dan determinasi eligibilitas, pendidikan yang tepat dan rancangan pendidikan yang disesuaikan dengan setiap anak (Individualizeed Education Plan(IEP)) dan pendidikan dalam Lingkungan yang tak terlampau ketat (Education in the Least Restrictive Envrionment(LRE)).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
IEP adalah pernyataan tertulis yang menatakan sebuah program yang disusun untuk anak yang menderita ketidakmampuan. Secara umum, IEP harus: (1) sesuai dengan kemampuan belajar anak; (2) disusun khusus untuk memenuhi kebutuhan individual anak, tidak sekedar menyalin apa-apa yang sudah diberikan kepada anak lain; dan (3) didesain untuk memberikan manfaat pendidikan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
LRE adalah sebuah setting yang semirip mungkin dengan setting tempat mendidik anak yang tidak menderita ketidakmampuan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Penempatan dan Pelayanan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
Anak penderita ketidakmampuan dapat ditempatkan di berbagai setting, dan serangkaian pelayanan dapat dipakai untuk meningkatkan pendidikan mereka.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Penempatan anak dengan ketidakmampuan ini disusun dari tempat yang kurang restriktif sampai ke yang paling restriktif:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Kelas regular dengan dukungan pengajaran tambahan di kelas regular<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Sebagaian waktu dihabiskan di ruang sumber daya<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Penempatan full-time dalam kelas pendidikan khusus<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Sekolah khusus<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Instruksi rumah<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Instruksi di rumah sakit atau institusi lain<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pelayanan untuk anak dapat disediakan oleh guru kelas regular, guru sumber daya, guru pendidikan khusus, konsultan kolaboratif, professional lain, atau tim interaktif.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 14pt; line-height: 21.4667px;">Anak-anak Berbakat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
Anak dengan kecerdasan di atas rata-rata (biasanya didefinisikan memiliki IQ 130 atau lebih) dan/atau punya bakat unggul di beberapa bidang seperti seni, music, atau matematika.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Karakteristik:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
1. Dewasa lebih dini(precocity)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
2. Belajar menuruti kemauan mereka sendiri.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
3. Semangat untuk menguasai.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Mendidik anak-anak berbakat<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Anak berbakat yang tidak merasa tertantang dapat menggangu, tidak naik kelas dan kehilangan semangat untuk berprestasi. Terkadang anak-anak ini suka pasif, apatis dan membolos terhadap sekolah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Empat opsi program untuk anak berbakat adalah:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Kelas khusus- secara historis, ini adalah cara yang lazim untuk mendidik anak berbakat. Kelas khusus selama masa sekolah regular dinamakan program pull-out. Beberapa kelas khusus diselenggarakan setelah sekolah regular atau di masa liburan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Akselerasi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Program mentor dan pelatihan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Kerja/studi dan/atau program pelayanan masyarakat<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Program pengayaan adalah memberi murid kesempatan untuk mendapatkan pembelajaran yang tidak didapatkan di kurikulum umum.</div>
</div>
Dian Indah Pratiwihttp://www.blogger.com/profile/08232178533937765378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2281450985810929875.post-49474841671951393122017-04-09T02:10:00.000-07:002017-04-09T02:10:08.522-07:00Testimoni Psikologi PendidikanTestimoni<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfZEnx-dlhmxwRyEk0oqYpuRQitnNs2qskXcHiyrgcQHNaKZ0e1XAN8TJX_2Rq7YQx2RZx3c9l5v7B1mmyjQlGsOQcPtQypKzeqr2K5XPOl0ATPhfDs9l5C0QS7SgDxqAdO9W6r8O2GDWv/s1600/images.bin" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfZEnx-dlhmxwRyEk0oqYpuRQitnNs2qskXcHiyrgcQHNaKZ0e1XAN8TJX_2Rq7YQx2RZx3c9l5v7B1mmyjQlGsOQcPtQypKzeqr2K5XPOl0ATPhfDs9l5C0QS7SgDxqAdO9W6r8O2GDWv/s1600/images.bin" /></a></div>
<br />
<div class="post-header" style="background-color: white; color: #666666; font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.6; margin: 0px 0px 1.5em;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-8845534307395950396" itemprop="articleBody" style="background-color: white; color: #666666; font-size: 16px; line-height: 20px; position: relative; width: 340px;">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Diawal saya mendengar tetang Psikologi Pendidikan, saya kira mata kuliah ini hanya akan membahas segala sesuatu yang berkaitan untuk guru dan anak-anak sekolah (TK, SD, SMP, SMA). Ternyata seluruh materi Psikologi Pendidikan ini cakupannya luas, tidak hanya terfokus untuk sekolah saja. Perkuliahan<span style="line-height: 18px;"><span style="font-size: medium;"> psikologi pendidikan cukup menarik, dosen pengajar menyampaikan materi dengan cara yang mudah dimengerti. Walaupun terkadang bingung karena materi yang dijelaskan sebagian tidak terdapat dibuku cetak, tetapi dosen pengajar membantu dengan memberikan slide mengenai materi yang sedang dipelajari. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="line-height: 18px;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Dimata kuliah psikologi pendidikan saya mendapatkan pengalaman untuk mengobservasi sebuah sekolah mengenai manajemen kelas yaitu SD yang menurut saya merupakan pengalaman baru yang sangat menyenangkan untuk saya. Saya berharap kedepannya saya bisa lebih semangat lagi untuk mempelajari psikologi pendidikan.</span></span></span></div>
</div>
Dian Indah Pratiwihttp://www.blogger.com/profile/08232178533937765378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2281450985810929875.post-83431916482432167152017-04-09T01:56:00.000-07:002017-04-09T02:23:19.108-07:00Hasil observasi Psikologi Pendidikan Berikut adalah hasil observasi kelompok 7 di SD NEGERI 067690. Dengan anggota :<br />
1. <a href="http://ekasitanggang.blogspot.com/">Reka Irayanti 16-096</a><br />
2. <a href="http://imnasution.blogspot.com/">Iskandar Muda 16-104</a><br />
3. <a href="http://myogaasmara.blogspot.com/" target="_blank">M. Yoga Asmara 16-116</a><br />
4.<a href="http://nazirazira.blogspot.co.id/" target="_blank">Nazira 16-117</a><br />
5.<a href="http://fitrirmddn99.blogspot.com/" target="_blank">Fitri Ramadani 16-139</a><br />
6.<a href="http://dianpratiwi1510.blogspot.com/" target="_blank">Dian Indah Pratiwi 16-153</a> <span id="goog_1829885833"></span><span id="goog_1829885834"></span><a href="https://www.blogger.com/"></a><br />
7. <a href="http://cicifadhillah.blogspot.com/" target="_blank">Cici Fadhillah 16-155</a><br />
<br />
BAB I<br />
PENDAHULUAN<br />
Latar Belakang<br />
Masalah utama dalam upaya mengelola kelas adalah siswa itu sendiri. Artinya pengelolaan kelas dilakukan tidak lain adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan gairah siswa dalam belajar baik secara kelompok maupun individual.<br />
Guru sebagai manajer utama di kelas harus memahami bagaimana mengelola kelas yang baik dan efektif. Peran seorang guru dalam pengelolaan kelas sangat penting, khususnya dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik.<br />
Dalam lingkungan pendidikan, biasanya dikatakan bahwa tidak seorang pun yang memerhatikan manajemen kelas (classroom) yang baik kecuali kelas menjadi ruwet. Ketika kelas dikelola secara efektif, kelas akan berjalan lancar dan murid akan aktif dalam pembelajaran. Ketika kelas dikelola dengan buruk, kelas bisa menjadi kacau dan tidak menarik sebagai tempat belajar.<br />
Rumusan masalah<br />
Bagaimana profil atau gambaran umum SD Negeri 067690 ?<br />
Bagaimana proses manajemen kelas yang ada di SD Negeri 067690 ?<br />
<br />
Tujuan<br />
Untuk mengetahui profil atau gambaran umum SD Negeri 067690.<br />
Untuk mengetahui bagaimana proses manajemen kelas yang ada di SD Negeri 067690.<br />
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.<br />
<br />
Manfaat<br />
Manfaat bagi penulis yang di dapat dari penulisan ini adalah :<br />
Menambah wawasan mengenai manajemen kelas.<br />
Memberikan pengalaman tersendiri setelah melakukan observasi di SD Negeri 067690.<br />
Manfaat bagi orang lain adalah:<br />
Menambah wawasan bagi pembaca lain.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
BAB II<br />
PEMBAHASAN<br />
IDENTITAS SEKOLAH<br />
Nama Sekolah<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: SD Negeri 067690<br />
NPSN<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 10209935<br />
Alamat<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Jalan Karya Jaya No. 56 Kel. Pangkalan Mansyur, Medan<br />
Akreditasi<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: A<br />
Uang Sekolah<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Dana Boss<br />
Konsep E-learning<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Power Point<br />
LANDASAN TEORI<br />
<br />
Pengertian Manajemen Kelas<br />
<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurut Ahmad Sulaiman (1995), manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan. <br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (1988) dalam buku Pengelolaan Kelas dan Siswa, menyebutkan bahwa manajemen kelas adalah usaha yang dilakukan guru untuk membantu menciptakan kondisi belajar yang optimal.<br />
<br />
Tujuan Manajemen Kelas<br />
Manajemen kelas yang efektif mempunyai dua tujuan, yakni :<br />
Membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan. Carol Weinstein (1997) mendeskripsikan jumlah waktu yang tersedia untuk berbagai aktivitas kelas di sekolah menengah biasanya rata-rata 42 menit, waktu belajar tahunan biasanya sekitar 62 jam, yang kira-kira hanya setengah dari waktu yang diwajibkan. Meskipun angka ini hanya perkiraan, angka tersebut menunjukkan bahwa jam yang tersedia untuk pembelajaran kurang dari yang seharusnya. Manajemen kelas yang efektif akan membantu untuk memaksimalkan waktu pengajaran dan belajar.<br />
Mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional. Kelas yang dikelola dengan baik akan membuat murid sibuk dengan tugas yang menantang dan memberikan aktivitas dimana murid menjadi kerap terserap kedalamnya dan termotivasi untuk belajar serta memahami aturan dan regulasi yang seharusnya dipatuhi. Dalam kelas seperti itu, kemungkinan murid mengalami masalah emosional dan akademik kecil.<br />
<br />
Mendesain Lingkungan Fisik Kelas<br />
<br />
Prinsip penataan kelas<br />
Kurangi kepadatan di tempat lalu lalang<br />
Pastikan bahwa anda dapat dengan mudah melihat semua murid<br />
Materi pelajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses<br />
Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas<br />
<br />
Gaya penataan<br />
Penataan kelas standar<br />
Gaya auditorium, semua murid duduk menghadap guru. Penataan ini membatasi murid tatap muka dan guru bebas bergerak ke mana saja. Gaya auditorium sering kali dipakai ketika guru mengajar atau seseorang memberi presentasi di kelas.<br />
Gaya tatap muka (face to face), murid saling mengahadap. Gangguan dari murid-murid akan lebih besar pada susunan ini ketimbang pada susunan auditorial.<br />
Gaya off-set, sejumlah murid duduk di bangku tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain. gangguan dalam gaya ini lebih sedikit ketimbang gaya tatap muka dan efektif untuk kegiatan pembelajaran kooperatif.<br />
Gaya seminar, sejumlah besar murid (10 atau lebih) duduk disusunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau bentuk U. Ini terutama efektif ketika anda ingin agar murid berbicara dengan anda atau bercakap-cakap dengan anda.<br />
Gaya klaster (cluster), sejumlah murid (biasanya 4 sampai 8 anak) bekerja dalam kelompok kecil. Susunan ini terutama efektif untuk aktivita pembelajaran kolaboratif.<br />
<br />
Personalisasi kelas<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurut pakar kelas Carol Weinstein dan Andrew Mignano (1997), kelas sering kali mirip dengan kamar hotel, nyaman tetapi impersonal, tidak mengukapkan apapun tentang orang yang menggunakan ruang itu. Untuk mempersonalisasikan kelas, pasang foto murid, karya seni, tugas, diagram tanggal lahir murid (untuk murid SD), dan ekspresi murid yang positif.<br />
<br />
Menciptakan Lingkungan Yang Positif Untuk Pembelajaran<br />
<br />
Gaya manjemen kelas<br />
Gaya manajemen kelas otoritatif, berasal dari gaya parenting menurut Diana Baumrind (1971, 1996). Guru yang otoritatif akan mempunyai murid yang cenderung mandiri, tidak cepat puas, mau bekerjasama dengan teman dan menunjukkan perhargaan diri yang tinggi. Strategi manajemen kelas otoritatif akan mendorong murid untuk menjadi pemikir dan pelaku yang independen. Guru yang otoritatif melibatkan murid dalam kerjasama give-and-take dan menunjukkan sikap perhatian kepada mereka.<br />
Gaya manajemen kelas otoritarian, gaya yang restriktif dan punitif. Fokus utamanya adalah menjaga ketertiban di kelas, bukan pada pengajaran dan pembelajaran. Guru otoriter sangat mengekang dan mengontrol murid dan tidak banyak melakukan percakapan dengan mereka. Murid dikelas yang otoritarian ini cenderung pasif, tidak mau membuat inisiatif kreativitas, mengekspresikan kekhawatiran tentang perbandingan sosial, dan memiliki keterampilan komunikasi yang buruk.<br />
Gaya manajemen kelas permisif, memberi banyak otonomi pada murid tapi tidak memberi banyak dukungan untuk pengembangan keahlian pembelajaran atau pengelolaan perilkau mereka. Murid di kelas permisif cenderung punya keahlian akademik yang tidak memadai dan kontrol diri yang rendah.<br />
<br />
Mengelola aktivitas kelas secara efektif<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Manajer kelas yang efektif :<br />
Menunjukkan seberapa jauh murid “mengikuti”.<br />
Atasi situasi tumpang-tindih secara efektif.<br />
Menjaga kelancaran dan kontinuitas pelajaran.<br />
Libatkan murid dalam berbagai aktivitas yang menantang.<br />
<br />
Mengajak murid bekerjasama<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ada tiga strategi untuk mengajak murid bekerjasama dengan guru.<br />
Menjalin hubungan positif dengan murid.<br />
Mengajak murid untuk berbagi dan mengemban tanggung jawab.<br />
Beri hadiah terhadap perilaku yang tepat.<br />
Memilih penguatan yang efektif.<br />
Gunakan prompts dan shaping secara efektif.<br />
Gunakan hadiah untuk memberi informasi tentang penguasaan, bukan untuk mengontrol perilaku murid.<br />
<br />
ALAT dan BAHAN OBSERVASI<br />
Kamera Hp<br />
Notes<br />
Pulpen<br />
Permen (3 bungkus)<br />
<br />
METODE OBSERVASI<br />
Metode yang digunakan dalam observasi ini adalah:<br />
Wawancara<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kami melakukan wawancara dengan guru dalam masing-masing kelas. Pertanyaan yang kami lontarkan adalah mengenai jumlah murid dalam satu kelas, apa saja yang diajarkan guru serta kemampuan kognitif para murid.<br />
Pengamatan<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengamatan berlangsung di dalam kelas selama satu jam setengah. Kelas yang diobservasi ialah kelas II-A dan kelas II-B. Dalam pengamatan ini, kami mengamati bagaimana penataan kelas, gaya manajemen kelas, aktivitas kelas secara efektif, dan bagaimana guru dan murid berinteraksi.<br />
<br />
SUBJEK PENELITIAN<br />
29 orang murid kelas kelas II-A, 32 orang murid kelas kelas II-B.<br />
<br />
JADWAL PELAKSANAAN OBSERVASI<br />
Berikut merupakan susunan pelaksanaan kegiatan observasi.<br />
No<br />
Kegiatan<br />
Tanggal<br />
<br />
1.<br />
Menentukan Sekolah<br />
21 Maret 2017<br />
<br />
2.<br />
Mengajukan permohonan izin ke sekolah<br />
21 Maret 2017<br />
<br />
3.<br />
Mengajukan permohonan surat izin ke fakultas<br />
27 Maret 2017<br />
<br />
4.<br />
Menentukan kegiatan<br />
28 Maret 2017<br />
<br />
5.<br />
Pemberian surat izin dari fakultas ke sekolah<br />
30 Maret 2017<br />
<br />
6.<br />
Pelaksanaan observasi<br />
31 Maret 2017<br />
<br />
<br />
HASIL OBSERVASI<br />
Hasil Wawancara<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hasil penelitian yang kami dapat dari wawancara dengan guru kelas, bahwa kemampuan yang dimiliki anak sd kelas II masih berada di tahap belajar membaca, menulis dan melakukan perhitungan yang sederhana. Hampir seluruh murid di kelas II ini masih mengeja dan tulisan mereka pun belum begitu rapi. Ibu guru juga mengatakan bahwa dari total keseluruhan murid kelas II-A yaitu 29 orang, empat orang diantara mereka merupakan calon yang tidak akan naik ke kelas selanjutnya. Sedangkan guru pada kelas II-B mengatakan bahwa hanya ada satu orang murid yang terancam tidak naik kelas. Menurut guru-guru tersebut, kelima murid tersebut tidak memiliki kriteria untuk naik kelas. Kriteria murid yang dimaksud ialah minimal dapat membaca dan menulis, namun kelima anak tersebut kurang dalam hal membaca dan menulis sehingga terancam tidak naik kelas. Orang tua dari kelima murid tersebut akan diminta datang dan diberi tahu mengenai anaknya masing-masing sebelum ditentukan naik atau tidak ke tingkat yang lebih tinggi.<br />
Hasil Pengamatan<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada satu ruang kelas digunakan untuk dua tingkat kelas SD yaitu kelas II dan kelas III. Kelas yang kami amati ialah kelas II-A dan II-B. Kami mengamati gaya penataan kelas, kedua kelas yang diamati menggunakan gaya klaster (cluster). Murid belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 6 anak. Dimana tidak ada perbedaan yang diberikan, maksudnya ialah didalam satu kelompok belajar terdiri dari murid perempuan dan laki-laki. Untuk personalisasi kelas, dinding ruang kelas sudah dipenuhi dengan gambar-gambar seperti hewan, tumbuhan, foto presiden dan mantan presiden, sayuran, media elektronik yang memberikan pengetahuan baru bagi para murid. Dalam kedua kelas tersebut tidak ada perbedaan dalam penataan kelas. Susunan gaya klaster (cluster) efektif untuk aktivitas pembelajaran kolaboratif.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifBribTsyVZcQuT5PwyM1eZdxn9uNt7NgfLzwpmSVEKtREZ0COFaZivcQeQhRF8EwAOrRR3Ac1gEL9FUsMdo7hcKHgmiSFMmZz90VkDYdgiu4bDwJwL2KyBwujlw7UIwjni6Nvugb5zAnA/s1600/1491727179882.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifBribTsyVZcQuT5PwyM1eZdxn9uNt7NgfLzwpmSVEKtREZ0COFaZivcQeQhRF8EwAOrRR3Ac1gEL9FUsMdo7hcKHgmiSFMmZz90VkDYdgiu4bDwJwL2KyBwujlw7UIwjni6Nvugb5zAnA/s320/1491727179882.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam gaya manajemen kelas, guru yang mengajar di kelas II-A ini lebih mengarah ke gaya manajemen kelas otoritarian. Gaya manajemen kelas otoritarian adalah gaya yang restriktif dan punitif. Fokus utamanya adalah cenderung menjaga ketertiban di kelas. Gaya manajemen kelas otoritarian ini tidak dilaksanakan setiap waktu, terkadang beliau juga melibatkan murid dalam kerjasama give-and-take dan menunjukkan perhatian kepada mereka. Bentuk perhatiannya seperti, beliau memanggil murid nya satu persatu untuk diajari membaca dan juga mengajukan pertanyaan dari yang dibaca murid. Sedangkan guru yang mengajar di kelas II-B mengarah ke gaya manajemen kelas otoritatif. Gaya manajemen kelas otoritatif tidak berfokus menjaga ketertiban kelas tetapi pengajaran dan pembelajaran. Sama halnya dengan guru yang otoritarian, guru otoritatif juga melibatkan murid dalam kerjasama give-and-take dan menunjukkan sikap perhatian kepada mereka. Gaya otoritatif akan lebih bermanfaat bagi murid daripada gaya otoriter atau permisif. Gaya yang otoritatif akan membantu murid menjadi pembelajar yang aktif dan mampu mengendalikan diri. <br />
2.8 EVALUASI<br />
Berdasarkan dari hasil observasi diatas, sekitar lima murid terancam tidak naik kelas karena belum mampu membaca dan menulis. Ruang kelas yang digunakan bersama secara bergantian oleh kelas II dan III menyebabkan penataan kelas yang sesuai sulit dilakukan.<br />
Guru yang mengajar di kelas II-A ini mengarah ke gaya manajemen kelas otoritarian membuat murid dikelas II-A ini cenderung pasif dan hanya belajar menurut tuntunan guru. Mereka juga sering kali ragu untuk berdiskusi dengan teman sebelahnya. Kelebihannya ialah suasana di kelas ini tidak begitu ribut dan cukup disiplin.<br />
<br />
BAB III<br />
PENUTUP<br />
KESIMPULAN<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berdasarkan pembahasan dan uraian yang telah disajikan, maka berikut dikemukakan kesimpulan observasi bahwa proses pembelajaran di Kelas II-A dan II-B SD NEGERI 067690 berjalan dengan efektif dan kondusif. Hal ini dikarenakan guru selalu mempertimbangkan metode, model atau strategi yang tepat digunakan untuk suatu materi pelajaran didalam proses belajar mengajar di kelas. Sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Manajemen kelas juga sudah tersusun dengan baik, baik dalam tempat duduk maupun hubungan antara siswa/i yang duduk berkelompok dalam proses belajar mengajar.<br />
<br />
SARAN<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dari analisis observasi, kami kelompok 7 mempunyai beberapa saran untuk SD Negeri 067690 Medan Johor khusus nya yang kami lakukan di kelas II-A dan II-B. Semoga saran ini dapat bermanfaat bagi kelangsungan belajar mengajar di SD Negeri 067690 :<br />
Sebaiknya SD lebih menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga murid- murid nyaman dan senang dalam belajar.<br />
Adanya hubungan baik antara guru dan wali murid.<br />
Lebih bisa disiplin waktu dan bisa mengatur waktu yang efektif sehingga pembelajaran berjalan baik.<br />
Pengelolaan yang baik perlu di tingkatkan agar tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya.<br />
Lebih melengkapi fasilitas dan sarana prasarana pembelajaran sehingga bisa memperlancar proses pembelajaran.<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
http://rocketmanajemen.com/manajemen-kelas/<br />
Santrock. John W. 2007. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta : Prenada Media Group.<br />
<br />
Kami bersama kepala sekolah SDN 067690<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB8ac-B7oDFWF1T81a-dg2Y58-7ktToxQR2LW9vT4B9xqAkkcAkX7mfWTDwarijualSnCrkvawUwTD2CGVZKeqFeHJrB9C9DkOlKUUvjQPa7XMYVYrI25tKHMTRlDcwZt09aG0a8zsJbVl/s1600/1491727145489.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB8ac-B7oDFWF1T81a-dg2Y58-7ktToxQR2LW9vT4B9xqAkkcAkX7mfWTDwarijualSnCrkvawUwTD2CGVZKeqFeHJrB9C9DkOlKUUvjQPa7XMYVYrI25tKHMTRlDcwZt09aG0a8zsJbVl/s320/1491727145489.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Kami dengan murid kelas II A dan B</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3_A-02zTCKhtCBuqBInXvC9QlojbHZumEtMAWgY74g4sLzb9hIW9b4VfXcUB5CEX2Zg8g0K5jQkldIkONKYwBEj_3FnHhX0dGEyPZC8VvD8n81dLwti4PUWv71p4mIsfB_u7zSMIHbhNn/s1600/1491727049740.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3_A-02zTCKhtCBuqBInXvC9QlojbHZumEtMAWgY74g4sLzb9hIW9b4VfXcUB5CEX2Zg8g0K5jQkldIkONKYwBEj_3FnHhX0dGEyPZC8VvD8n81dLwti4PUWv71p4mIsfB_u7zSMIHbhNn/s320/1491727049740.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Saya bersama dengan salah satu murid kelas II yang berkata kepada saya "kak nanti kalo kami kelas III kesini lagi ya"</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvw0MyKdy9A3W8PlLVljhPk8ZmWTtYs4jfXioKlyAEVQ5-7Q1_ejk-6PW3kJjd2Mbj_I3N4KDyxwfSxT0E6CfCmU7LIDBSQ7XdBFRlvx421vXVeCGTe0LrzFUa7GK0ir8uCGu9PIZmonVX/s1600/1491727097820.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvw0MyKdy9A3W8PlLVljhPk8ZmWTtYs4jfXioKlyAEVQ5-7Q1_ejk-6PW3kJjd2Mbj_I3N4KDyxwfSxT0E6CfCmU7LIDBSQ7XdBFRlvx421vXVeCGTe0LrzFUa7GK0ir8uCGu9PIZmonVX/s320/1491727097820.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />Dian Indah Pratiwihttp://www.blogger.com/profile/08232178533937765378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2281450985810929875.post-2738588657554182052017-04-08T09:18:00.000-07:002017-04-09T02:11:05.682-07:00Psikologi pendidikan : InteligensiInteligensi<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyLGOpHm8caY6vqbHXq2QrwDvMIAdcFfi5bsJMNaQ6-qpwSQwlYX3K9X6F6ZgNWEHTm9abwcva3ykXAOAPOandHiODlWxFAIh62yOaq1roHH1OE9x__fnLtXFpMx-ggMRl_FUmTKDES6td/s1600/images+%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyLGOpHm8caY6vqbHXq2QrwDvMIAdcFfi5bsJMNaQ6-qpwSQwlYX3K9X6F6ZgNWEHTm9abwcva3ykXAOAPOandHiODlWxFAIh62yOaq1roHH1OE9x__fnLtXFpMx-ggMRl_FUmTKDES6td/s1600/images+%25281%2529.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
1. Inteligensi dalam definisi<br />
Inteligensi bagaikan listrik, mudah diukur namun hampir mustahil utk didefinisikan<br />
Menurut Terman : kemampuan seseorang untuk berpikir secara abstrak<br />
Menurut Thorndike : kemampuan dalam memberikan respon yg baik dari pandangan kebenaran atau fakta<br />
Menurut Wechsler : inteligensi sebagai totalitas kemampuan seseorang utk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir secara rasional, serta menghadapi lingkungan dengan efektif<br />
Menurut Flynn : kemampuan berpikir secara abstrak dan kesiapan untuk belajar dari pengalaman<br />
2. Pandangan umum tentang Inteligensi<br />
Inteligensi adalah istilah yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran ataupun memampuan untuk memecahkan problem yg dihadapi<br />
Ciri perilaku dengan inteligen tinggi : kemampuan untuk memahami dan menyelesaikan problem mental dengan cepat, kemampuan mengingat, kreativitas tinggi dan imajinasi yang berkembang<br />
Ciri perilaku dengan inteligen rendah : perilaku lamban, tidak cepat mengerti, kurang mampu menyelesaikan problem mental yang sederhana<br />
Perbedaan pandangan umum dengan pandangan ahl<br />
Menurut Pandangan Umum<br />
Kemampuan praktis dalam pemecahan masalah<br />
1. Nalar yang baik<br />
2. Melihat hubungan diantara berbagai hal<br />
3. Melihat aspek permasalahan secara menyeluruh<br />
4. Pikiran terbuka<br />
Kemampuan verbal<br />
1. Berbicara dg artikulasi yang baik dan fasih<br />
2. Berbicara lancar<br />
3. Punya pengetahuan di bidang tertentu<br />
<br />
Kompetensi sosial<br />
1. Menerima orang lain seperti adanya<br />
2. Mengakui kesalahan<br />
3. Tertarik pada masalah sosial<br />
4. Tepat waktu bila berjanji<br />
<br />
Menurut Ahli<br />
Kemampuan memecahkan masalah<br />
1. Mampu menunjukkan pengetahuan mengenai masalah yg dihadapi<br />
2. Mengambil keputusan tepat<br />
3. Menyelesaikan masalah secara optimal<br />
4. Menunjukkan pikiran jernih<br />
<br />
Inteligensi verbal<br />
1. Kosakata baik<br />
2. Membaca dengan penuh pemahaman<br />
3. Ingin tahu secara intelektual<br />
4. Menunjukkan keingintahuan<br />
<br />
Inteligensi praktis<br />
1. Tahu situasi<br />
2. Tahu cara mencapai tujuan<br />
3. Sadar terhadap dunia sekeliling<br />
4. Menunjukkan minat terhadap dunia luar<br />
<br />
Keberhasilan dalam belajar<br />
lFaktor internal<br />
Fisik : panca indera, kondisi fisik<br />
Psikologis<br />
- Non Kognitif : (minat,motivasi,kepri)<br />
- Kognitif : bakat, inteligensi<br />
<br />
Faktor eksternal<br />
Fisik : Kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan belajar, materi belajar, kondisi lingkungan belajar<br />
Sosial : dukungan sosial, pengaruh budaya<br />
<br />
Faktor-faktor Inteligensi<br />
A. William Stern (Uni Factor Theory)<br />
Teori kapasitas umum<br />
Inteligensi merupakan kapasitas atau kemampuan umum, cara kerja inteligensi juga bersifat umum. Kapasitas umum timbul akibat pertumbuhan fisiologis dan akibat belajar.<br />
B. Spearman<br />
Faktor Umum (G faktor)<br />
Faktor khusus (S faktor)<br />
(Two Factors Theory)<br />
Faktor umum: yg menentukan apakah seseorang itu secara umum bodoh atau pandai<br />
Faktor khusus: yg menentukan kepandaian seseorang dalam bidang tertentu, seperti fisika, bahasa.<br />
<br />
C. Multi Factors Theory Oleh E.L. Thorndike<br />
Inteligensi terdiri dari bentuk hubungan-hubungan neural antara stimulus dan respon. Hubungan neural khusus inilah yang mengarahkan tingkah laku individu.<br />
<br />
D. Thurstone:<br />
Faktor umum tidak ada, yg ada hanya sekelompok faktor yang diberi nama Primary Mental Abilities (7 faktor)<br />
Pengertian verbal<br />
Kemampuan angka<br />
Penglihatan keruangan<br />
Kemampuan penginderaan<br />
Ingatan<br />
Penalaran<br />
Kelancaran kata<br />
<br />
E. Thomson<br />
Inteligensi mengandung banyak sekali faktor yg masing2 bebas dan berdiri sendiri, tapi faktor yang berfungsi pada suatu saat tertentu hanyalah sebagian kecil saja dari keselluruhan faktor yg ada.<br />
<br />
Tes inteligensi<br />
1. Tes individual<br />
Tes Binet<br />
Thn 1904: alfred Binet diminta pemerintah Perancis menyusun metode untuk identifikasi anak yg tidak mampu belajar di sekolah (bersama Theophile Simon)<br />
Berdasarkan konsep inteligensi Stern Anak yang kurang mampu belajar di sekolah umum akan dialihkan ke sekolah khusus.<br />
Thn 1905 : berhasil disusun Skala 1905 terdiri dari 30 item<br />
Binet mengembangkan konsep :<br />
Mental Age (MA)<br />
MA : usia mental, level perkembangan mental indv yg beraitan dengan perkembangan lain<br />
1912 : William Stern menciptakan konsep Intellegence Quotient (IQ) =IQ = MA/CA X 100<br />
Jika usia mental sama dengan usia kronologis, IQ = 100<br />
Usia mental dapat berbeda dengan usia kronologis<br />
Bila usia mental di atas usia kronologis maka IQ > 100<br />
Bila usia mental di bawah usia kronologis maka IQ < 100<br />
Tes Binet mengalami revisi berkali2, disebut : Stanford-Binet<br />
Tes binet untuk usia 2 tahun hingga dewasa<br />
Thn 1985 : edisi ke 4 tes Stanford- Binet <br />
<br />
lSkala Wechsler<br />
Oleh David Wechsler<br />
Memperkenalkan IQ verbal dan IQ Performance<br />
WPPSI-R: Wechsler Preschool dan Primary Sale of Intelligence-Revised utk usia 4 – 6,5 thn<br />
WISC-R: Wechsler Intelligence Scale for Children – Revised utk usia 6 – 16 thn<br />
WAIS-R: Wechsler Adult Intelligence Scale – Revised<br />
<br />
2. Tes kelompok<br />
Lorge-Thorndike Intelligence Tests<br />
Kuhlman-Anderson Intelligence Tests<br />
Otis-Lennon School Mental abilities<br />
<br />
Perbedaan<br />
Tes Individual<br />
-Kurang ekonomis<br />
-Pemahaman murid akan<br />
lebih baik<br />
-Dapat menyusun laporan<br />
individual<br />
-Dapat mengukur tingkat<br />
kecemasan murid<br />
Tes kelompok<br />
-Lebih nyaman bagi anak<br />
-Ekonomis<br />
-Pemahaman murid mungkin<br />
terbatas<br />
-Tidak dapat disusun<br />
laporan individual<br />
-Tidak dapat mengukur<br />
tingkat kecemasan murid<br />
Menginterpretasi skor tes IQ<br />
Jauhi pandangan stereotip dan perkiraan negatif tentang murid<br />
Jangan gunakan tes IQ sebagai ukuran utama untuk kompetensi<br />
Berhati2 lah dalam menginterpretasikan makna dari seluruh nilai IQDian Indah Pratiwihttp://www.blogger.com/profile/08232178533937765378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2281450985810929875.post-55200583774479504382017-04-08T09:03:00.000-07:002017-04-09T02:11:29.187-07:00Psikologi pendidikan : MotivasiMOTIVASI<br />
<br />
<br />
APA ITU MOTIVASI ?<br />
Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Motivasi murid dikelas berkaitan dengan alasan dibalik perilaku murid dan sejauh mana perilaku mereka diberi semangat, punya arah dan dipertahankan dalam jangka lama. Jika murid tidak menyelesaikan tugas karena bosan, maka dia kekurangan motivasi. Jika murid menghadapi tantangan dalam penelitian dan dia terus berjuang dan mengatasi rintangan, maka ia punya motivasi yang besar.<br />
<br />
PERSPEKTIF TENTANG MOTIVASI<br />
Perspektif tentang Motivasi terdiri dari empat perspektif :<br />
<br />
1. Perspektif Behavioral<br />
Menekankan pada imbalan dan hukuman eksternal adalah factor utama yang menentukan motivasi murid. Intensif adalah stimuli atau kejadian positif atau negative yang dapat memotivasi perilaku murid. Intensif ini dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran, dan mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari perilkau yang tidak tepat .<br />
<br />
2. Perspektif Humanistik<br />
Menekankan kapasitas pertumbuhan personal kita, kebebasan kita untuk memilih nasib, dan kualitas positif kita. Perspektif ini berkaitan dengan pandangan Abraham Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Menurut Hierarki Kebutuhan Maslow, kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan :<br />
· Fisiologis : lapar, haus, tidur<br />
· Keamanan : bertahan hidup, berlindung dari kejahatan<br />
· Cinta dan rasa memiliki : kasih sayang, perhatian dari orang lain.<br />
· Harga diri : menghargai diri sendiri<br />
· Akltualisasi diri : realisasi potensi diri. Merupakan kebutuhan tertinggi dan yang paling sulit. Aktualisasi diri adalah motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai manusia.<br />
<br />
3. Perspektif Kognitif<br />
Memfokuskan diri pada motivasi internal untuk meraih sesuatu, atribusi, keyakinan murid bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara efektif, dan dapat menetukan tujuan, merencanakan, dan memonitor kemajuan mereka kearah tujuan. Perspektif kognitif mirip dengan konsep motivasi kompetensi R.W.White yang mengusulkan konsep motivasi kompetensi , yakni bahwa orang temotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif.<br />
<br />
4. Perspektif Sosial<br />
Menekankan perlunya afiliasi. Kebutuhan afiliasi dan ketehubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman.<br />
<br />
MOTIVASI UNTUK MERAIH SESUATU<br />
<br />
Motivasi Ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mecapai tujuan). Contoh , murid mungkin belajar keras menhadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang bagus.<br />
Motivasi Intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Contoh , murid mungkin belajar keras menghadapi ujian karena dia senang dengan mata pelajaran yang diujikan itu. Ada dua jenis motivasi intrinsik :<br />
· Intrinsik dari determinasi diri dan pilihan personal<br />
Menekankan pada determinasi diri. Dalam pandangan ini, murid percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemampuan mereka sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan internal<br />
· Pengalaman optimal<br />
Pengalaman optimal berupa perasaan senang dan bahagia yang besar.<br />
<br />
PROSES KOGNITIF LAINNYA<br />
<br />
1. Atribusi. Teori atribusi menyatakan bahwa dalam usaha mereka memahami perilaku atau kinerjanya sendiri. Atribusi adalah sebab-sebab yang dianggap menimbulkan hasil. Weiner mengidentifikasi tiga dimensi atribusi kausal :<br />
a. Lokus : apakah sebab-sebab itu bersifat ekternal atau internal bagi si murid<br />
b. Stabilitas : sejauh mana sebab-sebab itu tetap tak bisa diubah atau dapat diubah<br />
c. Daya kontrol : sejauh mana individu dapat mengontrol sebab tersebut<br />
Kombinasi dari tiga dimensi ini menghasilkan penjelasan yang berbeda tentang kegagalan dan kesuksesan.<br />
2. Motivasi untuk menguasai. Yang berhubungan erat dengan ide tentang motivasi intrinsik dan atribusi adalah konsep motivasi penguasaan (mastery motivation). Tiga tipe orientasi prestasi :<br />
a. Orientasi untuk menguasai, berfokus pada tugas bukan kemampuan, dan melibatkan sikap positif dan strategi berorientasi solusi.<br />
b. Orientasi tak berdaya, fokus pada kelemahan personal, menghubungkan kesulitan dengan kekurangan kemampuan, dan menunjukkan sikap negatif (seperti rasa bosan dan cemas)<br />
c. Orientasi kinerja, lebih memperhatikan hasil dari pada proses pencapaiannya.<br />
3. Self-Efficacy adalah keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai situasi dan memproduksi hasil positif. Self-Efficacy mempunyai kesamaan dengan motivasi untuk menguasai dan motivasi intrinsik. Self-Efficacy adalah keyakinan bahwa “Aku Bisa”.<br />
<br />
MOTIVASI, HUBUNGAN, DAN KONTEKS SOSIOKULTURAL<br />
<br />
MOTIF SOSIAL adalah kebutuhan dan keinginan yang dipelajari melalui pengalaman dengan dunia sosial. Kebutuhan untuk afiliasi atau keterhubungan melibatkan motif untuk merasa aman dalam berhubungan dengan orang lain, yakni dengan menjalin, memelihara, dan memulihkan hubungan yang hangat dan personal.<br />
<br />
HUBUNGAN SOSIAL<br />
v Hubungan Murid dengan Orang Tua, meliputi :<br />
· Karakteristik demografis. Orang tua dengan pendidikan yang lebih tinggi akan lebih mungkin percaya bahwa keterlibatan mereka dalam pendidikan anak adalah penting. Mereka lebih mungkin untuk berpartisipasi dalam pendidikan anak dan memberi stimuli intelektual di rumah. Prestasi murid dapat menurun apabila mereka tinggal dalam keluarga yang single parent, orang tua yang waktunya banyak dihabiskan untuk bekerja, dan tinggal dalam keluarga besar.<br />
· Praktik pengasuhan anak. Berikut beberapa praktik parenting positif yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi : (1) mengenal betul anak dan memberi tantangan dan dukungan dalam kadar yang tepat, (2) memberikan iklim emosional yang positif, (3) menjadi model perilaku yang memberi motivasi.<br />
· Provisasi pengalaman spesifik di rumah. Membacakan buku untuk anak prasekolah dan memberi materi bacaan dirumah akan memberi efek positif pada prestasi dan motivasi membaca anak.<br />
<br />
v Hubungan Murid dengan Teman Sebaya. Teman sebaya dapat mempengaruhi motivasi anak melalui perbandingan sosial, kompetensi dan motivasi sosial, belajar bersama, dan pengaruh kelompok teman sebaya.<br />
v Hubungan Murid dengan Guru. Murid kemungkinan besar akan berkembang menjadi manusia yang kompeten apabila mereka merasa di perhatikan, karenanya guru harus mengenal murid dengan baik.<br />
v Hubungan Guru dengan Orang Tua.<br />
<br />
KONTEKS SOSIOKULTURAL<br />
Meliputi : Status Sosioekonomi dan Etnisitas, dan Gender<br />
<div>
<br /></div>
Dian Indah Pratiwihttp://www.blogger.com/profile/08232178533937765378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2281450985810929875.post-33994962087358230062017-04-08T08:58:00.002-07:002017-04-09T02:11:49.557-07:00Psikologi Pendidikan : Belajar<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 24.48px; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 0px; position: relative;">
Belajar (Learning)</h3>
<div>
<br /></div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-6077964941839787599" itemprop="articleBody" style="font-size: 15.84px; line-height: 1.3; position: relative; width: 300px;">
<div align="center" style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin3u22aXVcm50u99Zk_ZatAaTtkU8l9WsoiGFNmaaIsdOamqvdtupiIvFVrIm6eYU8gbA2C10wY-5NR9y8ayMxBxweCe1cQkPliUM24-YSUT_5Eii-Xx8_2v0rYwVhmMN9X2wEnUj1Rzy0/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="204" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin3u22aXVcm50u99Zk_ZatAaTtkU8l9WsoiGFNmaaIsdOamqvdtupiIvFVrIm6eYU8gbA2C10wY-5NR9y8ayMxBxweCe1cQkPliUM24-YSUT_5Eii-Xx8_2v0rYwVhmMN9X2wEnUj1Rzy0/s320/images.jpg" width="320" /></a></div>
<b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 12pt; margin: 0px;"><br /></span></b></div>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Belajar</span></b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> merupakan pengaruh yang relatif permanen atas perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berpikir yang diperoleh melalui pengalaman. Pendekatan behavioral dan kognitif merupakan pendekatan untuk belajar.</span></div>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; text-align: justify;">
<a href="https://www.blogger.com/null" name="more" style="color: #888888; text-decoration: none;"></a><b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 12pt; margin: 0px;">1. Pendekatan Behavioral</span></b></div>
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan dengan proses mental. Proses mental didefinisikan oleh psikolog sebagai pikiran, perasaan, dan motif yang kita alami namun tidak bisa dilihat oleh orang lain. Pengkondisian klasik (<i>classical conditioning</i>) dan pengkondisian operan merupakan dua pandangan behavioral yang menekankan bahwa dua kejadian saling terkait atau disebut juga dengan pembelajaran asosiatif (<i>associative learning</i>). </span></div>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 12pt; margin: 0px;">a. Pengkondisian Klasik (<i>classical conditioning</i>)</span></b></div>
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> Pengkondisian klasik adalah suatu bentuk belajar dimana stimulus netral (CS) dipasangkan dengan UCS untuk menghasilkan CR yang identik dengan UCR. Ivan Pavlov, fisiologis Rusia yang menyusun konsep pengkondisian klasik ini dengan menggunakan anjing yang saat dihadapkan dengan makanan akan mengeluarkan air liur sebagai respon. Terdapat dua hal penting yang berkaitan dengan pembentukan asosiasi yaitu : 1. Frekuensi</span></div>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"><span style="margin: 0px;"> </span>2. Timing</span></div>
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Ada dua tipe stimuli dan dua tipe respons dalam pengkondisian klasik Pavlov</span></div>
<ul style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 1.4; margin: 0.5em 0px; padding: 0px 2.5em;" type="disc">
<li style="color: #1f1f20; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; padding: 0px; text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Unconditioned stimulus</span></i></b><b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> (UCS) </span></b><b><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">:</span></b><b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> </span></b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">stimulus yang secara otomatis atau alamiah yang menghasilkan respon tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu. Pada eksperimen Pavlov, makanan adalah UCS.</span></li>
<li style="color: #1f1f20; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; padding: 0px; text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Unconditioned response</span></i></b><b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">(UCR)</span></b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">→</span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> </span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">respon yang tidak dipelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh UCS. Dalam eksperimen Pavlov, air liur anjing yang merespon makanan adalah UCR.</span></li>
<li style="color: #1f1f20; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; padding: 0px; text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Conditioned stimulus</span></i></b><b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">(CS)</span></b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">→</span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> </span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">stimulus yang sebelumnya netral akhirnya menghasilkan conditioned response setelah diasosiasikan dengan UCS. Pada eksperimen pavlov, bel merupakan CS.</span></li>
<li style="color: #1f1f20; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; padding: 0px; text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Conditioned response</span></i></b><b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">(CR</span></b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">) </span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">→</span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> </span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">respon yang dipelajari, yakni respons terhadap stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan UCS-CS.</span></li>
</ul>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px;">
<span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> Pengkondisian klasik dapat berupa pengalaman negatif dan positif dalam diri anak di kelas. Pengkondisian klasik dapat terjadi dalam kecemasan menghadapi ujian. Misalnya anak gagal dalam ujian dan ditegur, dan ini menghasilkan kegelisahan; setelah itu, anak mengasosiasikan ujian dengan kecemasan, sehingga menjadi CS untuk kecemasan.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; line-height: 19.2pt; margin: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> Generalisasi</span></b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> dalam pengkondisian klasik adalah tendensi dari stimulus baru yang sama dengan CS yang asli untuk menghasilkan respons yang sama. <b>Diskriminasi</b> terjadi ketika organisme merespons stimuli tertentu tetapi tidak merespons stimuli lainnya. <b>Pelenyapan</b>(<i>extinction</i>) adalah pelemahan CR karena tidak adanya UCS. <b>Desensitisasi sistematis</b>adalah sebuah metode yang didasarkan pada pengkondisian klasik yang dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dengan cara membuat individu mengasosiasikan relaksasi dengan visualisasi situasi yang menimbulkan kecemasan. Hasil belajar <i>classical conditioning</i>dapat dihilangkan dengan teknik<i>counterconditioning</i> atau menghilangkan UCS nya.</span></div>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 12pt; margin: 0px;">b. Pengkondisian Operan (<i>operant conditioning</i>)</span></b></div>
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> </span></b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Pengkondisian operan ialah sebentuk pembelajaran dimana konsekuensi dari perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi. Tokoh utama dari pengkondisian operan ini adalah B.F. Skinner, yang pandangannya didasarkan pada pandangan E.L. Thorndike. Dalam pengkondisian ini terdapat penguatan (<i>reinforcement</i>) dan hukuman (<i>punishment</i>).</span></div>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> Penguatan (<i>reinforcement</i>)</span></b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Penguatan terbagi menjadi dua, yaitu:</span></div>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<ul style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 1.4; margin: 0.5em 0px; padding: 0px 2.5em;" type="disc">
<li style="color: #1f1f20; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; padding: 0px; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Penguatan positif</span></b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> : penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (<i>rewarding</i>). </span></li>
<li style="color: #1f1f20; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; padding: 0px; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Penguatan negatif</span></b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> : penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan).</span></li>
</ul>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> Hukuman (<i>punishment</i>)</span></b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.</span></div>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> Jadwal penguatan</span></b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> merupakan pola yang berbeda dalam hal frekuensi dan waktu pemberian penguat yang mengikuti perilaku yang diinginkan. Terdapat 4 jadwal dalam penguatan, yaitu:</span></div>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<ul style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 1.4; margin: 0.5em 0px; padding: 0px 2.5em;" type="disc">
<li style="color: #1f1f20; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; padding: 0px; text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Fixed ratio</span></i></b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> : suatu jadwal di mana penguat diberikan hanya setelah sejumlah respons dimunculkan. Contohnya anak akan diberi cokelat setiap mendapatkan tiga kali nilai A.</span></li>
<li style="color: #1f1f20; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; padding: 0px; text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Variable ratio</span></i></b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> : jadwal di mana penguatan terjadi setelah beberapa kali respons muncul, yang mana jumlah respons yang diperlukan beragam. Contohnya anak mendapat nilai A dan dia tidak tahu kapan akan mendapat cokelat lagi setelah mendapat nilai A.</span></li>
<li style="color: #1f1f20; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; padding: 0px; text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Fixed Interval</span></i></b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> : jadwal yang memberikan penguatan bagi suatu respons hanya jika suatu periode waktu yang tetap telah terlewati, membuat tingkat keseluruhan respons relatif rendah. Misalnya gaji yang diberikan per minggu.</span></li>
<li style="color: #1f1f20; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; padding: 0px; text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Variable Interval</span></i></b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> : jadwal di mana waktu antara penguat berbeda dan bergerak di antara beberapa rata-rata. Contohnya dosen memberikan kuis tidak tetap jadwal, kadang sekali dalam dua minggu atau sekali dalam sebulan.</span></li>
</ul>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> <b>Generalisasi</b> dalam pengkondisian operant berarti memberikan respons yang sama terhadap stimuli yang sama.<b>Diskriminasi</b> berarti pembedaan di antara stimuli dan kejadian lingkungan. <b>Pelenyapan</b> (<i>extinction</i>) terjadi ketika respons penguat sebelumnya tidak lagi diperkuat dan responsnya menurun.</span></div>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 12pt; margin: 0px;">2. Pendekatan Kognitif</span></b></div>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 19.2pt; margin: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f20; font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> Pendekatan kognitif terdiri dari empat pendekatan utama untuk pembelajaran yaitu:</span></div>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<ul style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 1.4; margin: 0.5em 0px; padding: 0px 2.5em;" type="disc">
<li style="color: #1f1f20; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; padding: 0px;"><b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Pendekatan kognitif sosial</span></b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">: </span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">menekankan bagaimana faktor perilaku, lingkungan dan orang (kognitif) saling berinteraksi mempengaruhi proses pembelajaran. Tokoh dari teori ini adalah Albert Bandura yang menekankan pada <i>self-efficacy</i> yaitu keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan menghasilkan hasil positif.</span></li>
</ul>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<ul style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 1.4; margin: 0.5em 0px; padding: 0px 2.5em;" type="disc">
<li style="color: #1f1f20; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; padding: 0px;"><b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Pemrosesan informasi kognitif</span></b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">:</span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> menitikberatkan pada bagaimana anak memproses informasi melalui perhatian, ingatan, pemikiran dan proses kognitif lainnya.</span></li>
</ul>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<ul style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 1.4; margin: 0.5em 0px; padding: 0px 2.5em;" type="disc">
<li style="color: #1f1f20; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; padding: 0px;"><b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Konstruktivis kognitif</span></b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">:</span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">menekankan konstruksi kognitif terhadap pengetahuan dan pemahaman, diperkenalkan dalam teori Piaget.</span></li>
</ul>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif;" />
<ul style="background-color: white; color: #666666; font-family: "Trebuchet MS", Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 15.84px; line-height: 1.4; margin: 0.5em 0px; padding: 0px 2.5em;" type="disc">
<li style="color: #1f1f20; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 19.2pt; margin: 0px 0px 13px; padding: 0px;"><b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">Konstruktivis sosial</span></b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">:</span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">memfokuskan pada kolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan</span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> </span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"></span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;"> </span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 11.5pt; margin: 0px;">pengetahuan dan pemahaman, diperkenalkan dalam bentuk teori Vygotsky.</span></li>
</ul>
</div>
Dian Indah Pratiwihttp://www.blogger.com/profile/08232178533937765378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2281450985810929875.post-45913594380084064322017-03-07T15:23:00.000-08:002017-04-09T02:12:30.555-07:00Psikologi pendidikan : Perencanaan, Instruksi, dan TeknologiPERENCANAAN, INSTRUKSI, dan TEKNOLOGI<br />
Ini adalah hasil power point dari materi perencanaan, instruksi, dan teknologi, yg disusun oleh kelompok 1:<br />
<a href="http://salsadiladwizani.blogspot.com/">Salsadila dwi zani (16-123)</a><br />
<a href="http://dianpratiwi1510.blogspot.com/">Dian indah pratiwi (16-153)</a><br />
<a href="http://cicifadhillah.blogspot.com/">Cici fadhillah (16-155)</a><br />
<br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="485" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/key/ChqDWlK1c2bmgJ" style="border-width: 1px; border: 1px solid #ccc; margin-bottom: 5px; max-width: 100%;" width="595"> </iframe> <br />
<div style="margin-bottom: 5px;">
<strong> <a href="https://www.slideshare.net/Dianindahpratiwi/perencanaan-intruksi-dan-teknologi-72907345" target="_blank" title="Perencanaan, intruksi, dan teknologi">Perencanaan, intruksi, dan teknologi</a> </strong> from <strong><a href="https://www.slideshare.net/SalsadilaDwiZani" target="_blank">Dian Indah Pratiwi</a></strong> </div>
Dian Indah Pratiwihttp://www.blogger.com/profile/08232178533937765378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2281450985810929875.post-79793681320773065662016-12-06T07:58:00.000-08:002016-12-07T18:28:27.612-08:00Microsoft power point<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicBp8rwuMuS4XZhr1LSi4VF9c2MCLOcr6Yi-fgsNYmyf-wtHDa6qtvtrrPtn8xQEl-P5hjeNa9KRJDSHlYA-5hwK9CV9DFOf-KnmxViUshPz2n9G7McXjg8-fs5wQtPYeENOgxVC1sxSCP/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicBp8rwuMuS4XZhr1LSi4VF9c2MCLOcr6Yi-fgsNYmyf-wtHDa6qtvtrrPtn8xQEl-P5hjeNa9KRJDSHlYA-5hwK9CV9DFOf-KnmxViUshPz2n9G7McXjg8-fs5wQtPYeENOgxVC1sxSCP/s320/images.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
A. Definisi Microsoft Power Point<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Microsoft Power Point adalah salah satu program presentasi yang popular pada saat ini. Seiring dengan perkembangan computer sebagai sabuah perangkat multimedia, presentasi bisa dirancang dengan computer. Dengan Ms. Power Point masyarakat bisa membuat dan merancang sebuah presentasi dengan menarik.<br />
<br />
B. Sejarah<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aplikasi Microsoft PowerPoint ini pertama kali dikembangkan oleh Bob Gaskins dan Dennis Austinsebagai Presenter untuk perusahaan bernama Forethought, Inc yang kemudian mereka ubah namanya menjadi PowerPoint.<br />
Pada tahun 1987, PowerPoint versi 1.0 dirilis, dan komputer yang didukungnya adalah Apple Macintosh. PowerPoint kala itu masih menggunakan warna hitam/putih, yang mampu membuat halaman teks dan grafik untuk transparansi overhead projector (OHP). Setahun kemudian, versi baru dari PowerPoint muncul dengan dukungan warna, setelah Macintosh berwarna muncul ke pasaran.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Microsoft pun mengakuisisi Forethought, Inc dan tentu saja perangkat lunak PowerPoint dengan harga kira-kira 14 Juta dolar pada tanggal 31 Juli 1987.<br />
Pada tahun 1990, versi Microsoft Windows dari PowerPoint (versi 2.0) muncul ke pasaran, mengikuti jejakMicrosoft Windows 3.0. Sejak tahun 1990, PowerPoint telah menjadi bagian standar yang tidak terpisahkan dalam paket aplikasi kantoran Microsoft Office System (kecuali <i>Basic Edition</i>).<br />
<br />
C. Menu Ms Power Point<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Di Ms. Power Point ada menu-menu yang dapat digunakan untuk mempercantik dan membuat presentasi se indah dan semenraik mungkin, sehingga para pembaca atau para pendengar presentasi tidak jenuh, dan semangat memperhatikan presentasinya. Menu-menu itu yaitu:<br />
1. Menu File<br />
Berisi daftar perintah yang dapat dimanfaatkan untuk pengolahan file slide yang sedang dikerjakan ataupun yang akan dikerjakan. Menu-menu itu diantaranya, menyimpan file, membuka file, membuat file presentasi yang baru, keluar dari powerpoint, mencetak slide, menentukan setting slide, dan lain-lain.<br />
<br />
<br />
2. Menu Edit<br />
Menu ini digunakan untuk proses penyuntingan sebuah slide. Menu yang ada di Menu Edit ini diantaranya:<br />
Undo (membatalkan aksi terakhir)<br />
Repeat (mengulang aksi terakhir)<br />
<i>Cut </i>(memotong bagian slide)<br />
<i>Copy</i> (menyalin bagian slide)<br />
<i>Paste</i> (memasang/ menempelkan bagian slide yang sudah di <i>copy</i>)<br />
(menghapus isi slide)<br />
Menu View<br />
Menu ini digunakan untuk menentukan mode tampilan dari lingkungan kerja Power Point. Menu ini juga dapat menampilkan atau menyembunyikan beberapa perangat kerja Power Point<br />
Beberapa menu di menu view ini yaitu:<br />
Normal (mode tampilan normal)<br />
Slide sorter (mode tampilan slide sorter)<br />
Colour (menentukan warna presentasi)<br />
Toolbar (menampilkan toolbar yang akan di tampilkan)<br />
Zoom (memperbesar atau memperkecil tampilan)<br />
Menu Insert<br />
Menu ini digunakan untuk menyisipkan objek atau fitur tertentu kedalam slide. Daftar item dalam menu insert diantaranya:<br />
New slide (menyisipkan slide baru)<br />
Slide number (menyisipkan nomor slide)<br />
Comment (menyisipkan komentar)<br />
Picture (menyisipkan gambar)<br />
Diagram (menyisipkan diagram)<br />
Table (menyisipkan table kedalam slide)<br />
<br />
Menu Format<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Di Ms Power point, Menu Format ini digunakan untuk mengatur format atau Layout dari slide atau presentasi yang sedang dikerjakan.menu itrm dari menu format ini diantaranya adalah:<br />
<br />
Font (menentukan jenis huruf)<br />
Bullet and Numbering (membuat daftar angka dan daftar peluru)<br />
Slide Layout (menentukan tata letak slide<br />
Slide Design 9menentukan desain slide))<br />
Line Spacing (menentukan jarak spasi antar baris)<br />
Background (menentukan latarbelakan objek-objek slide)<br />
Menu Tools<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menu ini berisi perangkat-perangkat bantu, baik berhubungan dengan pengolahan rian melalui slide maupun menata lingkungan kerja Power Point. Daftar menu item di menu tools ini diantaranya:<br />
Spelling (mengaktifkan fitur pemeriksa ejaan)<br />
Research (mengaktikan fitur pencarian melalui internet)<br />
Language ( menentukan bahasa yang digunakan pada presentasi)<br />
Online collaboration (bekerjasama secara Online)<br />
Customize (manajemen toolbar dan perintah-perintah tertentu)<br />
Option (manajemen lingkungan kerja Power Point)<br />
<br />
Menu Slide Show<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menu slide show ini digunkan untuk tampilan mode slide show.<br />
Daftar item yang ada dalam menu slide show ini diantaranya:<br />
View Show (mengaktifkan mode slide show).<br />
Set Up Show (pengaturan setting mode slide show)<br />
Record Narration (merekam narasi untuk sebuah presentasi)<br />
Action Button (menyisipkan tombol aksi kedalam slide)<br />
Action Setting (menentukan aksi yang dipicu tindakan tertentu terhadap slide)<br />
Custom Animation (menentukan bentuk animasi sendiri)<br />
Hide Slide (menyembunyikan slide)<br />
Custom Show (menentukan urutan tampilan slide)<br />
<br />
Menu Window<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menu ini dapat digunakan untuk mengatur jendela kerja Power Point. Daftar item yang ada di menu window ini diantaranya:<br />
New Window (membuka slide pada jendela baru)<br />
Arrange All (menata semua jendela agar dapat diantarkan layar)<br />
Cascade (menampilkan pada slide dalam bentuk cascade)<br />
Menu Help<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Di dalam menu ini, berisi fasilitas bantuan dari aplikasi Power Point termasuk Office Assistant. Menu item di menu help ini diantaranya:<br />
Ms Power Point Help (fasilitas bantuan untuk aplikasi Power Point)<br />
Show / hide the Office Assistant (menampilkan atau menyembunyikan karakter Office Assistant.<br />
Ms Office Online (membuka koneksi ke internet menuju ke Microsoft Office Online<br />
Contact Us (informasi untuk menghubungi Microsoft)<br />
Check for Updates (memeriksa update dari Microsoft)<br />
Activate Product (mengaktifasi produk Microsoft Office)<br />
D. Toolbar Ms Power Point<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Toolbar pada dasarnya merupakan tombol untuk mempersingkat pengaktifan perangkat bantu daripada mengaksesnya menggunakan menu. Misalnya kita ingin menyimpan dokumen, maka jika menggunakan menu, kita harus mengakses menu File kemudian di item Save, tetapi dngn toolbar, kita cukup mengklik tombol bergambar disket.<br />
Kelompok toolbar:<br />
Standard, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk aktifitas penyuntingan<br />
Formtting, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk format dokumen<br />
Control Toolbox, berisi control-kontrol masukkan seperti text box<br />
Drawing, berisi kontrol-kontrol untuk menggambar.<br />
Outlining, berisi tombol-tombol mengatur outlining<br />
Picture, berisi tombol-tombol mengatur tata letak gambar<br />
Reviewing, berisi tombortl-tombol berhubungan pelacakan dokumen<br />
Revisions, menampilkan panel yang berisi pelacakan erhadap perubahan yang dilakukan pada slide.<br />
Table and Borders, berisi tombol-tombol mengatur tata letak tabel<br />
Task Pane, menmpilkan atau menyembunyikan Task Pane<br />
Web, berisi kontrol-kontrol web browser<br />
WordArt, berisi tombol-tombol mengaktifkan firtur wordart<br />
<br />
<br />
<br />
Presentasi Sederhana<br />
A. Mengakses program Ms. Power Point<br />
Dalam mengakses Microsoft power point ini bisa menggunakan cara yang berbeda. Ada 3 cara untuk mengaksesnya :<br />
Dengan menklik tombol start, lalu mengklik tombol program, lalu klik Microsoft Office, kemudian klik Microsoft Office Power point.<br />
Klik icon shortcut Power point yang ada di desktop computer/laptop kita<br />
Mengklik salah satu document Power Point yang ada di laptop/computer.<br />
B. Membuka File Presentasi<br />
Setelah membuka Microsoft Power Pointnya, klik File, lalu klik Open atau menekan tombol pada keyboard CTRL + O<br />
Pilih dan Klik look in<br />
Cari letak dokumen presentasi yang akan dibuka<br />
Pada File Name ketikan nama file yang di inginkan<br />
Klik open.<br />
<br />
C. Memilih Bentuk Huruf Cara memilih huruf dalam Ms Power Point<br />
Blok teks yang akan di edit<br />
Klik format, klik font<br />
Editlah sesuai dengan keinginan<br />
Klik ok<br />
<br />
D. Background Objek Teks<br />
Klik view, klik slide/ klik tombol tampilan slide view<br />
Pilihlah slide yang diinginkan<br />
Untuk motif belakang, klik format, klik color & lines<br />
Pilih color, klik fill effects<br />
Pilihlah warna yang diinginkan<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Untuk mendapatkan gambar atao foto yang diinginkan, harus menyimpan foto atau gambar ru terlebih dulu di suatu folder, setelah itu cari letak dan buka folder berisi gambar atau foto itu.<br />
<br />
E. Menyisipkan Objek, Audio dan Video pada Presentasi, mengatur efek dan transisi<br />
1. Menyisipkan Objek<br />
Untuk menyisipkan objek gambar (clipart/picture), dapat dilakukan dengan cara:<br />
Melalui kotak dialog New Slide, klik text & clipart<br />
Melalui menu insert klik clipart<br />
Melaluiicon Insert picture Clip Art yang ada pada toolbar Drawing yang ada dibawah<br />
Kemudian pilih gambar yang diinginkan<br />
2. Audio & Video<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><br />
Untuk memberikan efek audio dan video dalam Ms Power point:<br />
Buet terlebih dahulu menu dalam slide sebagai petunjuk nafigasi<br />
Blok salah satu petunjuk nafigasi<br />
Klik kanan mouse pada dalam daerah yang telah di blok<br />
Pilih icon Action Setting..<br />
Klik Hyperlink to..<br />
Pilih other file..<br />
Cari folder dimana film itu didimpan.<br />
Klik ok.<br />
<br />
Presentasi Bernavigasi<br />
A. Mengabungkan Dokumen Presentasi Hyperlink<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jika kita punya atau telah membuat beberapa slide presentasi dan kita akan menggabungkannya untuk mempermudah cara [enyampaian presentasi di perlukan suatu nafigasi yang baik.<br />
Penggabungan beberapa slide/ beberpa document yang sama / berbeda dapat dilakukan dengan cara:<br />
Klik slide show<br />
Pilih Action Button<br />
Pilihlah bentuk Action Button yang sesuai dengan kebutuhan<br />
Jika berukpa teks, teks tersebut di blok terebih dulu lalu klik kanan pilih Action Settings<br />
Pilih Hyperlink to..<br />
Jika yang akan ditampilkan berupa slide, pilih slide<br />
Jika yang akan ditampilkan berupa file yang berbeda, klikOther file, cari folder letak dari file/dokumen yang akan diaktifkan, setelah itu klik Ok<br />
Jika ingin mengakhiri tampilan dari program presentasi pada Hyperlink to.. pilih dan klik End Show.<br />
<br />
B. Mengatur Urutan Slide<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Agar kite dapat mempermudah pengeditan, menambahkan animasi, dan mendapatkan suatu program presentasi, maka urutan slide yang baik dalam program presentasi sangat diperlukan.<br />
Mengurutkan slide dengan cara:<br />
Klik gambar slide yang akan dipindahkan (urutkan) pada sebelah kiri pada lembar kerja Power Point.<br />
Di drag (menggeser mouse tanpa melepas klik atau tetap di tekan sampai pada tempat dimana slide akan dipindahkan) ke tempat yang diinginkan.<br />
<br />
C. Tabel <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kita dapat membuat tabel dengan beberapa cara melalui kotak dialog New Slide, Tool bar standars atau menu insert. Cara membuat tabel:<br />
Aktifkan file presentasi yang ingin disisipkan tabel<br />
Klik insert, klik Table<br />
Atau klik pada format, lalu klik Slide Layout,<br />
Pilih tabel<br />
D. Grafik Membuat grafik dengan langkah-langkah sebagai berikut.<br />
Klik format,<br />
Pilih dan klik Slide Layout yang diinginkan<br />
Klik double klik pada tanda chart di tengah slide<br />
Klik insert<br />
Pilih dan klik chart<br />
Pilih grafiknya dan masukan datanya<br />
<br />
E. Diagram Langkah-langkah memasukkan diagram ke Microsoft power Point:<br />
Klik insert, pilih dan klik Slide Layout<br />
Pilih Slide Layoutyang diinginkan<br />
Klik insert, klik diagram<br />
Pilih dan klik diagram yang mana yang diingikan<br />
Klik insert shape, pilih yang diinginkan<br />
Pilih layout diagram yang diinginkan<br />
Pilih design diagramnya<br />
Input data-datanya ke diagram<br />
<br />
Menggabungkan data lain dan membuat paket dan cetakan presentasi A. Mencetak slide<br />
1. Pengaturan Slide format percetakan<br />
Sebelum melakukan percetakan ada beberpa hal yang perlu dilakukan, seperti:<br />
Menentukan ukuran slide yang sesuai dengan jenis media percetakan.<br />
Member nomor pada slide<br />
Oriendasi percetakan (landscape atau portrait)<br />
Prosedur yang harus dikerjakan:<br />
1. Tampilkan file presentasi dalam tampilan slide show<br />
2. Klik menu file lalu klik page up<br />
3. Klik panah bawah pada kotak Slides sized For..:<br />
– On screen show, menentukan ukuran slide yang dicetak seperti tampilan pada layar – Letter paper (8,5x11inc), – A4 paper (210x297mm) – 35mm – Custom<br />
4. Pilih dan klik yang diinginkan<br />
5. Tentukan tinggi lebarnya slide pembagian width dan height<br />
6. Tentukan nomor awal halaman slide yang akan dicetak pada bagian Number Slides for<br />
7. Klik pilihan orientasi pencetakan slide pada bagian slides<br />
8. Klik pilihan orientasi pencetakan catatan (notes), handouts, dan outline pada bagian <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Notes, Handouts & Outline<br />
9. Klik ok untuk konfirmasi<br />
<br />
2. Pencetakan Slide ke Printer<br />
Setelah melakukan format slide yang akan dicetak, sekarang dapat mencetak melalui printer.:<br />
1. Aktifkan file presentasi yang akan di print<br />
2. Klik menu file lalu pilih Print<br />
3. Klik panah bawah bagian printer untuk memilih jenis printer<br />
4. Tentukan halaman yang akan dicetak pada bagian Print Range:<br />
All<br />
Current slide<br />
Slide<br />
5. Klik panah atas atau bawah untuk menentukan jumlah salinan cetakan yang diinginkan.<br />
6. Klik panah bawah pada bagian Print What untuk menentukan yang akan dicetak<br />
7. Tentukan pilihan pencetakan yang lain<br />
8. Klik ok.<br />
3. Mencetak beberapa slides dalam satu halaman<br />
1) Aktifkan file presentasi yang akan dicetak<br />
2) Klik menu File, lalu pilih Print (CTRL – P)<br />
3) Tentukan nama printer pada bagian Printer Name<br />
4) Klik all pada Print Range<br />
5) Klik tombol panah bawah pada print what, lalu pilih handsout<br />
6) Klik tombol panah bawah pada slide perpage untuk menentukan jumlah slide setiap <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>halaman tercetak<br />
7) Klik ok untuk konfirmasi<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pencetakan slide maksimal dalam satu halaman sebanyak 9 slide, sesuai dengan format yang diberikan kotak slide perpage hanya satu digit.<br />
<br />
Simak juga vidio tutorialnya<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/VtvNanYXUBI/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/VtvNanYXUBI?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
<br />
<div>
<br /></div>
Dian Indah Pratiwihttp://www.blogger.com/profile/08232178533937765378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2281450985810929875.post-33472959419829966792016-12-06T07:47:00.001-08:002016-12-06T07:47:16.100-08:00ukm marchingband usu<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Assalamu’alaikum wr.wb.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selamat siang sobat kampus. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Buat sobat kampus yang masih
berstatus mahasiswa baru, gimana nih kuliahnya? Udah mulai dibuat pusing ya sama
tugas-tugas di kampus,Kita itu kuliah bukan Cuma buat belajar dan ngerjain
tugas doang loh,kita juga perlu berorganisasi biar bisa ngisi waktu luang dan
nambah temen. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Di Universitas Sumatera Utara ada banyak Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) salah satunya adalah MARCHINGBAND USU. MARCHINGBAND USU kemarin baru aja
melakukan <i>open recruitment</i> untuk generasi yang ke 7,dan aku mendaftarkan diri
pas marchingband <i>open recruitment</i> kemarin,dan ada beberapa mahasiswa Fakultas Psikologi yang ikutan daftar juga.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Setelah daftar ternyata di organisasi marchingband ada kegiatan
placement test dimana kegiatan ini dibuat agar para panitia tidak salah
menempatkan posisi para anggota barunya. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Setelah placement test semua anggota
marchingband generasi ke-7 tidak sabar menunggu pengumuman diposisi mana
mereka akan ditempatkan, setelah diumumkan ada beberapa anggota baru yang
merasa kurang puas dengan keputusan panitia menempatkan posisi tapi kebanyakan
dari kami merasa puas dengan keputusan panitia. Beberapa anak dari fakultas
psikologi mendapatkan posisi yang kata panitia sudah pas, seperti <a href="http://farahmutia1999.blogspot.com/">FARAH MUTIA</a> yang ditempatkan diposisi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">COLOR GUARD</i>
awalnya ini posisi yang didambakan tapi pas udah diumumin dia diposisi itu dia
malah gak mau tapi ya di jalanin aja mau gimana lagi wkwkwk semangat Farah.Ada
juga <a href="http://salsadiladwizani.blogspot.com/">SALSADILA DWI ZANI</a> yang di tempatin di <i style="mso-bidi-font-style: normal;">PIT
INSTRUMENT</i> sama seperti aku, yang mana di posisi ini semua angotanya
diwajibkan senyum dengan memperlihatkan gigi dan Dila susah untuk senyum entah
karena dia pemalu atau emang jarang senyum sampe akhirnya kalau latihan Dila
selalu gigit pulpen biar bisa senyum keliatan gigi <span style="font-family: "wingdings";">:) </span>dan ada juga <a href="http://myogaasmara.blogspot.com/">M. YOGA ASMARA</a> yang di tempatin diposisi <i>BATERY</i> yang menurut aku megang alat BATERY itu berat.
Kita semua latihan bener bener dari dasar banget,mulai dari belajar latihan
baris-berbaris,latihan jalan dengan langkah yang harus sama, belajar gimana
megang alat musik yang bener dan akhirnya kita mulai belajar memainkanya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7Vzl7YcGN41YBHaDDiS8ycC_2u0TahnQ325CvUPSRQl8SGvZLVl-D3L7fe35SUbRUQhO0JhuT7EEs32XrQTQ4fq_fCyeVyDatNJeQXdtBhEYwRr003CF066rf7TRHnKdIADbyEbtGtIdz/s1600/1479875575142.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7Vzl7YcGN41YBHaDDiS8ycC_2u0TahnQ325CvUPSRQl8SGvZLVl-D3L7fe35SUbRUQhO0JhuT7EEs32XrQTQ4fq_fCyeVyDatNJeQXdtBhEYwRr003CF066rf7TRHnKdIADbyEbtGtIdz/s320/1479875575142.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Semua
latihanya itu seru loh, jadi buat kamu mahasiswa yg kerjaannya masih kupu-kupu
atau kuliah pulang-kuliah pulang gak ada salahnya loh buat ikutin UKM yang ada
di kampus,dan buat kalian yang mau tau gimana serunya marchingband usu bisa
dateng ada ke sekret marching band usu di depan cikal dan kalo mau liat liat
fotonya bisa di cek di ig <a href="https://www.instagram.com/mb_usu/">mb_usu</a><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ceritanya sampe disini dulu ya, nanti kapan-kapan kita lanjut
lagi cerita tentang MB usunya. Jangan lupa harus tetep semangat dan senyum :)</div>
Dian Indah Pratiwihttp://www.blogger.com/profile/08232178533937765378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2281450985810929875.post-5518470991281688452016-11-23T18:03:00.000-08:002016-11-23T18:03:53.267-08:00Psikologis Anak Akibat Perceraian Orang Tua<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #474747; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 10px;">
Psikologi merupakan sebuah disiplin ilmu dan terapan yang mempelajari mental dan perilaku secara ilmiah. Psikologi memiliki tujuan langsung untuk memahami individu dan kelompok dengan memperhatikan prinsip pribadi dan meneliti kasus spesifik, Sedangkan Perceraian adalah cerai hidup antara pasangan suami istri sebagai akibat dari kegagalan mereka menjalankan obligasi peran masing-masing. Dalam hal ini perceraian dilihat sebagai akhir dari suatu ketidakstabilan perkawinan dimana pasangan suami istri kemudian hidup terpisah dan secara resmi diakui oleh hukum yang berlaku. Perceraian merupakan terputusnya keluarga karena salah satu atau kedua pasangan memutuskan untuk saling meninggalkan sehingga mereka berhenti melakukan kewajibannya sebagai suami istri.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #474747; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 10px;">
Kata cerai bukan berarti hanya menyangkut kedua belah pihak pasangan saja, yaitu ayah dan ibu. Sayangnya, tidak banyak dari pasangan yang memperhatikan bagaimana dan apa yang sedang terjadi pada anak ketika proses perceraian akan dan sedang berlangsung. Kadangkala, perceraian adalah satu-satunya jalan bagi orangtua untuk dapat terus menjalani kehidupan sesuai yang mereka inginkan. Namun apapun alasannya, perceraian selalu menimbulkan akibat buruk pada anak, meskipun dalam kasus tertentu perceraian dianggap merupakan alternatif terbaik daripada membiarkan anak tinggal dalam keluarga dengan kehidupan pernikahan yang buruk.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #474747; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 10px;">
Jika memang perceraian adalah satu-satunya jalan yang harus ditempuh dan tak terhindarkan lagi, apa tindakan terbaik yang harus dilakukan oleh orangtua (Ayah dan Ibu) untuk mengurangi dampak negatif perceraian tersebut bagi perkembangan mental anak-anak mereka. Dengan kata lain bagaimana orangtua menyiapkan anak agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi akibat perceraian. Sebelum perceraian terjadi, biasanya didahului dengan banyak konflik dan pertengkaran. Kadang-kadang pertengkaran tersebut masih bisa ditutup-tutupi sehingga anak tidak tahu, namun tidak jarang anak bisa melihat dan mendengar secara jelas pertengkaran tersebut.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #474747; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 10px;">
Pertengkaran orangtua, apapun alasan dan bentuknya, akan membuat anak merasa takut. Anak tidak pernah suka melihat orang tuanya bertengkar, karena hal tersebut hanya membuatnya merasa takut, sedih dan bingung. Kalau sudah terlalu sering melihat dan mendengar pertengkaran orangtua, anak dapat mulai menjadi pemurung. Oleh karena itu sangat penting untuk tidak bertengkar di depan anak-anak.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #474747; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 10px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Pandangan anak terhadap perceraian orang tua</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #474747; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 10px;">
Perceraian bagi anak adalah “tanda kematian” keutuhan keluarganya, rasanya separuh “diri” anak telah hilang, hidup tak akan sama lagi setelah orang tua mereka bercerai dan mereka harus menerima kesedihan dan perasaan kehilangan yang mendalam. Contohnya, anak harus memendam rasa rindu yang mendalam terhadap ayah/ibunya yang tiba-tiba tidak tinggal bersamanya lagi.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #474747; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 10px;">
Dalam sosiologi, terdapat teori pertukaran yang melihat perkawinan sebagai suatu proses pertukaran antara hak dan kewajiban serta penghargaan dan kehilangan yang terjadi diantara sepasang suami istri. Karena perkawinan merupakan proses integrasi dua individu yang hidup dan tinggal bersama, sementara latar belakang sosial-budaya, keinginan serta kebutuhan mereka berbeda, maka proses pertukaran dalam perkawinan ini harus senantiasa dirundingkan dan disepakati bersama.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #474747; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 10px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Kondisi Psikologis Anak Akibat Perceraian</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #474747; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 10px;">
Masa ketika perceraian terjadi merupakan masa yang kritis buat anak, terutama menyangkut hubungan dengan orangtua yang tidak tinggal bersama. Berbagai perasaan berkecamuk di dalam bathin anak-anak. Pada masa ini anak juga harus mulai beradaptasi dengan perubahan hidupnya yang baru. Hal-hal yang biasanya dirasakan oleh anak ketika orangtuanya bercerai adalah:</div>
<ul style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #474747; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 13px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px;">
<li style="box-sizing: border-box;">Merasa tidak aman (insecurity).</li>
<li style="box-sizing: border-box;">Tidak diinginkan atau ditolak oleh orang tuanya yang pergi.</li>
<li style="box-sizing: border-box;">Marah Sedih dan kesepian.</li>
<li style="box-sizing: border-box;">Kehilangan, merasa sendiri, menyalahkan diri sendiri sendiri sebagai penyebab orangtua bercerai.</li>
</ul>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #474747; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 10px;">
Perasaan-perasaan ini dapat menyebabkan anak tersebut, setelah dewasa menjadi takut gagal dan takut menjalin hubungan dekat dengan orang lain. Beberapa indikator bahwa anak telah beradaptasi adalah: Menyadari dan mengerti bahwa orang tuanya sudah tidak lagi bersama dan tidak lagi berfantasi akan persatuan kedua orang tua, dapat menerima rasa kehilangan, tidak marah pada orang tua dan tidak menyalahkan diri sendiri, menjadi dirinya sendiri.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #474747; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 10px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Membangkitkan Motivasi dan Harapan Anak Korban Perceraian.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #474747; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 10px;">
Bagi anak-anak mempunyai keluarga yang utuh adalah hal yang sangat membahagiakan. Mereka tidak pernah membayangkan bahwa akan ada perceraian dalam keluarganya. Keadaan psikologi anak akan sangat terguncang karena adanya perceraian dalam keluarga. Mereka akan sangat terpukul, kehilangan harapan, cenderung menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi pada keluarganya. Sangat sulit menemukan cara agar anak-anak merasa terbantu dalam menghadapi masa-masa sulit karena perceraian orangtuanya. Sekalipun ayah atau ibu berusaha memberikan yang terbaik yang mereka bisa, segala yang baik tersebut tetap tidak dapat menghilangkan kegundahan hati anak-anaknya.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #474747; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 10px;">
Beberapa psikolog menyatakan bahwa bantuan yang paling penting yang dapat diberikan oleh orangtua yang bercerai adalah mencoba menenteramkan hati dan meyakinkan anak-anak bahwa mereka tidak bersalah. Yakinkan bahwa mereka tidak perlu merasa harus ikut bertanggung jawab atas perceraian orangtuanya. Hal lain yang perlu dilakukan oleh orangtua yang akan bercerai adalah membantu anak-anak untuk menyesuaikan diri dengan tetap menjalankan kegiatan-kegiatan rutin di rumah. Jangan memaksa anak-anak untuk memihak salah satu pihak yang sedang cekcok serta jangan sekali-sekali melibatkan mereka dalam proses perceraian tersebut. Hal lain yang dapat membantu anak-anak adalah mencarikan orang dewasa lain seperti bibi atau paman, yang untuk sementara dapat mengisi kekosongan hati mereka setelah ditinggal ayah atau ibunya. Maksudnya, supaya anak-anak merasa mendapatkan topangan yang memperkuat mereka dalam mencari figur pengganti ayah ibu yang tidak lagi hadir seperti ketika belum ada perceraian.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #474747; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 10px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Kesimpulan dan saran</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #474747; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 10px;">
Akibat psikologis Perceraian selalu berakibat buruk dan terasa amat pahit bagi anak-anak dan ini jelas menorehkan perasaan sedih serta takut pada diri anak. Alhasil, ia tumbuh dengan jiwa tidak sehat. Begitu besar dampak negatif bagi anak akibat perceraian, sehingga Rasulullah SAW bersabda yang terjemahannya : “Sesuatu yang halal tapi dibenci Allah adalah perceraian” ( H.R. Abu Daud dan Hakim ).</div>
Dian Indah Pratiwihttp://www.blogger.com/profile/08232178533937765378noreply@blogger.com0